Banyak tak Lolos Tes Menembak, Polisi di Kota Ini Dipersenjatai Ketapel bukan Senjata Api

Sejumlah polisi sebuah kota di Meksiko tidak dipersenjatai dengan senjata api, melainkan ketapel.

Oddity Central/Pemerintah Kota Alvarado
Wali Kota Alvarado, Bogar Ruiz Rosas, mencoba ketapel sebelum memberikannya secara simbolis ke polisi. Ketapel itu dipergunakan setelah senjata api mereka dilucuti. 

TRIBUNBATAM.id, ALVARADO - Sejumlah polisi sebuah kota di Meksiko tidak dipersenjatai dengan senjata api, melainkan ketapel.

Diwartakan Oddity Central Selasa (1/7/2018), keputusan itu dibuat setelah mayoritas polisi gagal dalam tes untuk mengendalikan senjata mereka.

Dari total 130 anggota Kepolisian Kota Alvarado, hanya 30 orang yang lolos dalam tes kendali atas senjata api mereka.

Jadi, Gubernur Verracruz, Miguel Angel Yunes Linares, memutuskan untuk melucuti seluruh senjata api yang ada di kepolisian.

Pelucutan itu tidak hanya terjadi di Alvarado. Namun juga di kawasan lain seperti Ixtaczoquitlan, Ciudad Mendoza, maupun Pueblo Viejo.

Keputusan Linares itu jelas tidak bisa diterima oleh para wali kota.

Salah satunya Bogar Ruiz Rosas dari Alvarado.

Dia mengeluhkan kebijakan tersebut bakal membuat para anggotanya tidak mempunyai perlindungan kala menangani kejahatan.

Sebagai bentuk protes, dia mengumumkan bakal membekali para polisinya dengan ketapel dan batu, serta membuat acara seremonial pemberian "senjata" itu.

Baca: Senjata Dilucuti, Polisi di Meksiko Kini Bersenjata Ketapel. Ini Alasan Sebenarnya!

Baca: 5 Fakta Menarik Laga Brazil vs Meksiko. Neymar 23 Kali Tendangan ke Gawang, 23 Kali Dilanggar

Baca: Tantang Brasil, Rambut Pemain Meksiko Semua Jadi Pirang! Usir Kutukan Rumania?

Dalam konferensi pers, Rosas menjelaskan banyaknya polisi yang gagal dikarenakan mereka merupakan polisi yang baru direkrut.

Dia menjelaskan, keputusan Linares merupakan isu politik dan telah ,menyakiti Alvarado untuk memberantas kejahatan.

"Jadi, kami perlu mempersiapkan diri agar tetap menjalankan tugas kami dengan profesional seperti yang Anda lihat dengan memberikan ketapel ini," tutur Rosas.

Foto dan kabar itu menjadi viral dan sampai ke telinga pemerintah negara bagian.

Dalam pernyataan resmi, Linares berujar agar mereka dipersenjatai kembali.

Sebab, jika tetap berpatroli dengan ketapel, mereka bakal dituntut karena melanggar hukum serta kode etik kepolisian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved