Dengar Pasukan Gurkha Mau Turun Perang, Tentara Argentina Lari Terbirit-birit

Pasukan ini mengabdi kepada Kerajaan Inggris sebagai sebuah resimen atau tentara bayaran.

Business Insider
Pasukan Gurkha 

TRIBUNBATAM.id - Salah satu pasukan elit dunia yang melegenda adalah Pasukan Gurkha.

Pasukan ini mengabdi kepada Kerajaan Inggris sebagai sebuah resimen atau tentara bayaran.

Walau sekadar tentara bayaran, kiprah mereka ditakuti lawan dan kawan.

Mereka terkenal sebagai tentara bayaran paling berani, sangar, dan juga loyal yang pernah ada.

Negara mana pun yang memakai jasa mereka, seakan sudah jaminan menang. Saking berprestasinya pasukan asal Nepal ini.

Salah satu ciri khas tentara Gurkha adalah selalu membawa sebilah pisau kukri.

Baca: Melawan, Otak Pelaku Penculik dan Pembunuh Satu Keluarga di Deliserdang Tewas Ditembak Polisi

Baca: AFC U19 2018 - Problem Timnas U19 Indonesia Saat Kalah vs Qatar, Indra Sjafri: Ingin Menang Cepat

Baca: VIRAL! Tersandung saat Berjalan di Mal, Wanita Ini Tercebur Akuarium Berisi Hiu

Menurut kebiasaan, setiap kukri terhunus harus ada darah yang tumpah.

.
. ()

"Mereka adalah salah satu yang terbaik yang bisa ditawarkan Singapura," kata Tim Huxley, pakar International Institute for Strategic Studies (IISS) seperti dilansir ABC News.

Ya, resimen Gurkha namanya memang begitu legendaris. Mereka dikenal sebagai yang paling berani di antara para pemberani, terganas dari yang terganas.

LEBIH BAIK MATI DARIPADA JADI PENGECUT

Gurkha berasal dari wilayah pegunungan Gorkha, salah satu dari 75 distrik Nepal modern. Nama itu juga dipakai oleh sebuah kerajaan pada abad ke-18.

Kerajaan tersebut berperang melawan Inggris Namun tentara Inggris tak pernah bisa mengalahkan mereka.

Pepatah klasik berkata, "Jika dia tak bisa kamu kalahkan, rangkullah sebagai kawan." 

Baca: Viral di Media Sosial, Pemuda 25 Tahun Nikahi Perempuan Berusia 60 Tahun di Aceh Utara

Baca: Dua Hari Menghilang, Seorang Balita Tewas Terkunci dalam Mobil Orang

Baca: INFO CPNS 2018 - Hasil Seleksi Administasi Sudah Diumumkan, Simak Jadwal Tes SKD Ini

Setelah dua tahun berperang tak kunjung menang, pada 1815 Inggris berbalik arah dengan merekrut orang Gurkha sebagai tentara yang melayani kepentingan mereka.

.
. ()

Sebenarnya secara fisik tak ada yang istimewa dari orang Gurkha. Postur mereka kecil dan tidak tinggi.

Meski begitu, masalah nyali, kesetiaan, dan keberanian mereka jangan pernah ditanya.

"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.

 
Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris  di Perang Dunia II.

Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.

MUSUH LARI TERBIRIT-BIRIT

Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.

Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika. Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.

Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.

Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya. Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.

Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.

“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).

TIDAK HANYA LAYANI INGGRIS

Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani inggris. Sebagian bergabung ke organisasi militer India dan Nepal meski tetap ada yang terus bergabung di kesatuan Inggris.

Selain itu Gurkha juga diperbantukan ke Singapura dan Australia.

Singapura memberdayakan orang-orang Gurkha sebagai bagian dari kepolisian Singapura sejak 1949. Namanya Gurkha Contingent, sebuah pasukan paramiliter yang mirip Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia.

.
. ()

Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew begitu takjub pada orang-orang gunung ini. Lee takjub ketika Singapura dalam kerusuhan etnis, di mana polisi dari etnis Melayu menyerang orang-orang Tionghoa dan sebaliknya polisi etnis Tionghoa menyerang orang-orang Melayu.

“Gurkha di sisi lain, netral, selain memiliki reputasi penuh disiplin dan setia,” aku Lee dalam autobiografinya, The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew (1998).

Di Singapura mereka diberikan tempat tersendiri untuk tinggal bersama komunitasnya, yakni di Mount Vernon Camp, jauh dari perkotaan.

Ironisnya, ada peraturan bahwa pasukan Gurkha dilarang menikah dengan wanita lokal Singapura.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved