Potongan Tubuh Ditemukan dalam Sumur, Ini Fakta Baru Kasus Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi

Bagian potongan tubuh korban, Jamal Khashoggi akhirnya ditemukan di sebuah sumur yang ada di konsulat tersebut.

Para demonstran beraksi di depan kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, menuntut keberadaan wartawan Jamal Khashoggi yang hilang sejak 2 Oktober lalu 

Dia diduga telah memilih lima dari tim keamanan pribadinya yang paling dipercaya untuk melayani dalam pasukan rahasia itu.

Mereka berlima diduga berada di antara 15 orang yang khusus dikirim untuk membunuh Khashoggi, termasuk Maher Abdulaziz Mutrib, Mohammed al-Zahrani dan Dhaar al-Harbi.

Sebuah sumber mengatakan:

"Mereka (para pemimpin Arab Saudi) memiliki keyakinan bahwa menahan kritik akan meningkatkan tekanan pada mereka, jadi itu sebabnya mereka mulai membunuh sasarannya secara diam-diam tanpa bekas tanpa diketahui."

Dinamai Pasukan Harimau terkuak setelah Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, wakil kepala intelijen Saudi, yang dipecat oleh Riyadh, pekan lalu, atas kematian Khashoggi.

Sumber itu menambahkan:

"Assiri terkenal di antara rekan-rekannya sebagai Tiger of the South atau Harimau dari Selatan, itulah mengapa namanya Pasukan Harimau."

Assiri dan Saoud al-Qahtani, salah satu pembantu terdekat putra mahkota, yang juga diberhentikan, minggu lalu, mereka diyakini menjadi bagian dari struktur komando.

Mutrib digambarkan sebagai sumsum tulang belakang dari Pasukan Harimau.

Seorang pasukan pembunuh itu diketahui telah melakukan tujuh panggilan ke kantor pribadi Pangeran Mahkota Saudi pada hari Jamal Khashoggi terbunuh, pernyataan itu diklaim, semalam.

Agen intelijen Turki menyadap sebanyak 14 panggilan telepon oleh Mayor Jenderal Maher Abdulaziz Mutrib, mantan diplomat yang pernah ditempatkan di Inggris.

Tujuh dari mereka berada di kantor Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang isinya akan 'meledak' jika sampai bocor, kata sebuah sumber.

.
Jamal Kashoggi (The Portland Press Herald)

Mutrib, yang digambarkan di luar Downing Street pada bulan Maret selama kunjungan kenegaraan Putra Mahkota, digambarkan sebagai 'tulang belakang' dari skuad pembunuh rahasia Arab Saudi.

Dalam perjalanan.

Mustafa al-Madani memasuki konsulat dengan kemeja yang sudah diyakini sebagai kemeja milik Jamal Khashoggi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved