Jasad Sofyan Sopir Taksi Online di Palembang Sudah Tulang Belulang, Anak Yakin Ikat Pinggang Ayahnya

Polda Sumatera Selatan saat ini masih melakukan otopsi serta tes DNA terhadap penemuan tulang belulang yang berada di pinggir jalan

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/ Aji YK Putra
Jenazah Sofyan (43) yang tinggal tulang belulang usai dibunuh empat pelaku perampokan ketika tiba di ruang kamar jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan Rabu (14/11/2018). korban sebelumnya ditemukan di Kecamatan Lakitan Kabupaten Musi Rawas. 

TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG - Polda Sumatera Selatan saat ini masih melakukan otopsi serta tes DNA terhadap penemuan tulang belulang yang berada di pinggir jalan kawasan Kecamatan Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Penemuan itu berlangsung pada Selasa (13/11/2018), setelah penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan melakukan penyelusuran yang panjang untuk mencari keberadaan Sofyan (45), sopir taksi online yang tewas dalam kasus perampokan oleh empat orang pelaku.

Satu pelaku yakni Ridwan (45) warga Desa Batu Gajah, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), Sumsel pun telah ditangkap petugas pada Minggu (11/11/2018).

Baca: Tidak Cuma Bola, Andik Vermansyah Hobi Motor Custom Juga Lho

Baca: Temui Soerya, Jenderal (Purn) TNI Fachrul Rozi Titip Bravo-5 Kepri

Baca: Ramalan Zodiak (Horoskop) 15 November 2018, Pisces akan Ada Kejutan, Mood Taurus Terganggu

Baca: Hasil Hong Kong Open 2018 - Jonatan Christie Melaju, Langkah Tommy Sugiarto Terhenti

Meski Ridwan telah ditangkap, penyidik sedikit dibuat “kesal” lantaran pelaku yang berprofesi sebagai petani itu mengaku lupa lokasi pembuangan jenazah Sofyan setelah mereka habisi secara keji.

Petugas pun memutar otak agar Ridwan mengingat tempat lokasi pembuangan jenazah Sofyan.

Mengaku masih lupa, penyidik pun turun tangan dan dengan sabar menyusuri sepanjang jalan di Musi Rawas untuk mencari tubuh korban selama dua hari.

Satu persatu warga serta petani yang lewat ditanyakan penyidik apakah mereka sering mencium bau busuk sejak 15 hari terakhir.

Bukan satu atau dua orang yang tak mencium bau yang dimaksud, bahkan hingga puluhan warga mengaku tak pernah merasakan hal yang sama.

Polisi pun tak patah arang, mereka harus segera menemukan jenazah Sofyan agar proses pembunuhan sopir taksi online itu cepat terungkap.

Kegigihan penyidik akhirnya membuahkan hasil, tumpukan tulang belulang manusia ditemukan tepat di pinggir jalan.

Lokasi semak belukar pun ditembus petugas untuk mengambil tulang itu dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang guna dilakukan otopsi.

Selain tulang, baju kemeja, serta celana warna hitam dan ikat pinggang warna hitam, ikut ditemukan di lokasi tersebut.

Dari baju yang ditemukan itu, Fitriani (32) yakin betul tulang itu adalah suaminya.

Selain Fitriani, putra pertama mereka Rafli (15) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga yakin itu adalah ayah kandungnya yang telah hilang.

“Itu ikat pinggang papa,”kata Rafli setelah melihat kondisi tulang yang ditemukan peyidik di ruang jenazah RS Bhayangkara Palembang, Kamis (15/11/2018).

Pelajar SMP kelas 9 ini mengatakan, selama ayahnya itu hidup, ia dan Sofyan sering saling tukar ikat pinggang.

Berbagai jenis ikat pinggang miliknya dan Sofyan pun sama-sama saling tahu jenisnya.

Ikat pinggang warna hitam yang ditemukan penyidik pun diyakini Rafli adalah milik ayahnya.

“Kadang saling pakai sama Papa, misalnya hari ini saya pakai jenis ini, besok tukaran lagi dengan Papa. Itu memang punya Papa (ikat pinggang),” ujarnya.

Meski dalam data sekunder telah diyakini kuat jika tulang itu adalah Sofyan, polisi tak mau salah langkah dan akan menunggu hasil tes DNA kepada keluarga Sofyan.

Sampel DNA milik Rafli pun ikut diambil untuk dicocokkan dengan tulang belulang itu.

Selain Rafli, sampel DNA Norma (65) ibu kandung Sofyan pun ikut diambil.

Proses tes DNA sendiri, diungkapkan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, akan keluar hasilnya pada satu pekan ke depan.

Setelah seluruh pelaku ditangkap, Rafli meminta kepada polisi untuk memberikan sanksi terberat karena telah membunuh ayahya.

“Saya harap polisi cepat tangkal pelakunya, hukum seberat-beratnya sesuai tindakan mereka (pelaku),” ucap Rafli yang terlihat tegar. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuhan Sofyan, Sopir Taksi "Online" Palembang, Pelaku Habis Bensin hingga Ikat Pinggang Dikenali Anak"
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved