LION AIR JATUH

Keluarga Korban Lion Air JT 610 Gugat Boeing di Pengadilan Amerika Serikat

Keluarga korban Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Baray, 29 Oktober lalu, menggugat Boeing Co di pengadilan Chicago, Amerika Serikat

Tribunnews.com/Gerard Leonardo Agustino
Satu mesin pesawat Lion Air PK-LQP berhasil diangkat dari lokasi jatuhnya pesawat. 

FAA, yang mensertifikasi pesawat itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dapat berkomentar mengenai masalah tersebut.

Arahan darurat FAA mensyaratkan bahwa operator AS merevisi manual penerbangan dan mengatakan "akan mengambil tindakan lebih lanjut jika temuan dari surat perintah penyelidikan kecelakaan".

Desain Max telah menjadi sorotan sejak kecelakaan Lion Air.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana pemeliharaan pesawat yang baru dioperasikan Agustus 2018 itu dilakukan, setidaknya pada tiga penerbangan sebelumnya, sebelum Lion Air PK-LQP itu jatuh serta tindakan pilot pada penerbangan terakhirnya.

Ketika Boeing mendesain versi terbaru 737, perusahaan itu menambahkan fitur keamanan baru untuk melawan hilangnya daya angkat.

Namun hal ini diduga menjadi kontributor utama kecelakaan tersebut karena pesawat kehilangan kendali. Sistem itu dikenal dengan nama Manoeuvring Characteristics Augmentation.

Buletin penerbangan APA menulis, ketika sistem merasakan pesawat hampir kehilangan pengangkatan pada sayap, maka secara otomatis memerintahkan penurunan hidung untuk melawan risiko.

Namun, sensor utama yang digunakan untuk memprediksi hilangnya lift --yang dikenal sebagai baling-baling sudut-serangan -- tidak berfungsi pada penerbangan Lion Air.

Hal inilah yang diduga menjadi pemicu pesawat itu menukik dengan hidung pesawat lebih dulu menyentuh air.

Pilot biasanya mengurangi tenaga, yang disebut sistem trim, jika pesawat mulai menyelam atau naik sendiri.

Masalahnya, prosedur itu tidak bisa dikaitkan langsung dengan sensor angle-of-attack yang tidak berfungsi dalam pelatihan atau dokumentasi.

"Pada saat ini, kami tidak menemukan contoh anomali AOA dengan pesawat 737 Max 8 kami," kata buletin APA, mengacu pada angle of attack sebagai AOA.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved