Ada Luka Tusuk hingga Pesan Terakhir ke Istri. Simak 7 Fakta Terkait Mayat Dalam Drum
Mayat laki-laki ditemukan oleh seorang pemulung di sebuah lahan di Kawasan Industri Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor
Polisi sempat menyuruhnya untuk datang ke Serpong. Doni tak menduga ajakan tersebut untuk memberitahu soal penemuan jasad Dufi.
"Maka untuk memastikan, pihak Polsek Klapanunggal mengajak kami identifikasi ke RS Polri dan memastikan itu betul adalah kakak kami," ucapnya.
Dufi tak mengabarkan adiknya jika hendak pergi ke Bogor untuk suatu keperluan pada Jumat lalu.
Komunikasi terakhir Dufi dengan istrinya adalah pada Jumat lalu saat hendak berangkat kerja menggunakan KRL Commuter Line dari Stasiun Rawa Lumbu.
Mobil Dufi yang terparkir di stasiun turut menghilang.
5. Luka Tusuk di Leher
Dari hasil pemeriksaan sementara, ada bekas luka senjata tajam di leher dan punggung Dufi.
Sementara ada luka karena senjata tajam di leher dan punggung.
Perkiraan usianya sekitar 30 sampai 60 tahun," ujar Kepala Forensik RS Polri Kramatjati Kombes Edy Purnomo di depan Ruang Postmortem, RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/11/2018).
Pihaknya akan memeriksa lebih mendalam penyebab kematian laki-laki tersebut.
"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan lebih mendalam, katena mungkin gentongnya kecil, mungkin juga mau ditekuk, kami tidak tahu. Tapi nanti kita lihat, karena drum-nya berisi air," sambung Edy.
6. Dimakamkan di Hari Ulang Tahun Anaknya

Kakak Dufi, Nurlailah Qodriaty mengatakan pemakaman Dufi hari ini bertepatan dengan ulang tahun anak kelimanya, Jamal Amalsyuri (8).
"Anaknya yang nomor lima namanya Jamal hari ini ulang tahun," ungkap Nurlailah di panti asuhan Al-Khairiyah.
Nurlailah mengatakan Dufi memiliki enam orang buah hati. Tiga orang laki-laki, dan tiga lainnya perempuan.