Anaknya Ikut Keroyok Anggota TNI, Rumah Orangtua Tukang Parkir Iwan Diobrak-abrik Puluhan Orang
Rumah orangtua Iwan, tukang parkir yang mengeroyok anggota TNI didatangi puluhan orang dan dihancurkan. Dan hingga kini Iwan menghilang.
Sekitar 10 menit lamanya, puluhan orang itu mengobrak-abrik rumah milik Holuan Hutapea untuk mencari Iwan.
Tak hanya perabotan rumah tangga dan barang elektronik yang rusak, warung milik Holuan Hutapea pun turut menjadi sasaran amuk massa.
"Semua, ruang tamu, kamar, dapur, bahkan warung saya. Semua dihancurkan," sambung dia.
Setelah tak berhasil menemukan Iwan, puluhan orang tersebut langsung pergi meninggalkan rumah Holuan dalam keadaan berantakan.
"Setelah mereka pergi saya baru berani keluar. Takut saya takut sekali, apalagi di rumah itu saya hanya tinggal berdua bersama istri," ucap dia.
Di rumah itu Holuan Hutapea tinggal berdua bersama istrinya, Surta. Sementara anak bungsunya, Iwan, sudah pindah rumah sejak 2013 lalu.
Orang dicurigai kelilingi Polsek

Sebelum dirusak dan dibakar, warga sekitar sempat mencurigai sejumlah orang datang pada Selasa sore mengecek area sekitar Mapolsek Ciracas.
"Sore-sore itu sudah ada orang naik motor keliling area sekitar Polsek, sampai ke belakang Polsek juga. Kayak lihat apa gitu, nanyain ini mobil yang parkir punya siapa-siapa saja," kata Marningsih, warga yang tinggal di belakang Mapolsek Ciracas kepada Warta Kota, Rabu (12/12/2018).
Baca: Erikson Tewas Kesetrum Arus Tegangan Tinggi saat Hendak Mencuri Kabel di Sagulung
Baca: Mengharukan, Bocah Korban Kebakaran Ini Tulis Surat, Minta Wajah Baru ke Sinterklas Saat Natal
Baca: Berhasil Amankan 4 Kg Sabu, 17 Anggota Polisi Justru Dicopot dan Dimutasi. Ternyata Ini Penyebabnya!
Saat kejadian Mariningsih hanya bisa mengintip dari jendela rumah. Ia tak berani keluar rumah karena suaminya melarang.
"Ramai bangat malam itu, saya disuruh di dalam rumah saja. Enggak usah keluar. Ada suara teriak dan berisik benda dirusak gitu. Saya takut banget," ucap dia.
Marni mengungkapkan, lampu di rumahnya sampai dimatikan agar tidak menjadi sasaran sekelompok orang tersebut.
"Lampu dimati-matiin, takut nyerang ke rumah, ngeri juga. Semua warga tidak boleh mendekat dan ada yang dihancurin HP-nya ketahuan ngerekam," paparnya.
Kesaksian pedagang kopi
Juliah, penjual kopi di samping Mapolsek Ciracas awalnya senang saat puluhan orang menyambangi warungnya pada Selasa sekitar pukul 20.30 WIB.