5 Tukang Parkir Pengeroyok Anggota TNI Ditangkap, Simak 5 Fakta Dibalik Penangkapan Tersebut
Polisi sudah berhasil menangkap lima orang pelaku pengeroyokan dua anggota TNI yang terjadi di sekitar pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur.
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Polisi sudah berhasil menangkap lima orang pelaku pengeroyokan dua anggota TNI yang terjadi di sekitar pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur.
Kelima orang tersebut terlibat mengeroyok anggota TNI AL Kapten Komarudin (47) yang masih berpakaian dinas, bersama anaknya selesai servis motor, Senin (10/12/2018).
Anggota TNI AD Pratu Rivo Maulana (22) dari Kes Dronkavser Paspampres yang mencoba melerai sejumlah tukang parkir berhenti mengeroyok Kapten Komarudin, malah turut menjadi korban.
Pelaku terakhir yang tertangkap adalah Depi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dimintai konfirmasi pada Kamis (13/12/2018) malam membenarkan penangkapan Depi.
Baca: BERITA PERSIB - Jelang Liga 1 2019: Persib Pertahankan Ezechiel, Pulangkan 4 Pemain yang Dipinjamkan
Baca: Forbes Rilis 50 Orang Terkaya Indonesia. Dua Wanita Ini Termasuk Diantaranya. Siapa Mereka?
Baca: ISIS Akui Lakukan Penembakan Massal di Pasar Natal Strasbourg Perancis
Baca: Anaknya Ikut Keroyok Anggota TNI, Rumah Orangtua Tukang Parkir Iwan Diobrak-abrik Puluhan Orang
Polisi tak main-main mencari kelima pelaku karena banyak orang dilibatkan untuk mencari mereka.
Depi ditangkap di Cawang oleh tim gabungan Polda Metro Jaya pimpinan Kasubdit Resmob Kompol Handik Zusen, Kasubdit Jatanras AKBP Jerry Siagian, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Ida Ketut, Kanit II Resmob AKP Resa Marasabessy serta AKP Rovan Richard Mahenu.
Tim menangkap Depi tanpa perlawanan, setelah polisi memeriksa kakak kandungnya.
Empat tersangka lain sudah ditangkap adalah yaitu Agus Priyantara, HP alias E, Iwan Hutapea dan Suci Ramdani yang merupakan seorang perempuan.
Para pelaku ditangkap di lokasi berbeda.
Depi sempat masuk dalam daftar pencarian orang yang dikeluarkan Polda Metro jaya.
Penggeser motor anggota tertangkap di rumahnya
Tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur menciduk HP alias E (28) di rumahnya pada Rabu (12/12/2018) malam.
Ia terlibat mengeroyok dua anggota TNI di depan pertokoan Arundina pada Senin sore itu.
"Pekerjaan juga juru parkir," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (13/12/2018).
HP adalah orang yang menggeser motor saat Kapten Komarudin melihat knalpotnya di parkiran kawasan Pertokoan Arundina, Jakarta Timur.
Baca: Terjebak Baku Tembak 16 Jam, Simak 7 Kisah Jimmy yang Lolos dari Pembantaian KKB di Papua
Baca: TNI Polri Tembak 3 Anggota KKB Tewas saat Operasi Kejar Kelompok Separatis Papua
Baca: KKB Kirim Surat Terbuka ke Jokowi: Kami Tak Akan Menyerah Sebelum Papua Merdeka
Ia juga mendorong dada Pratu Rivonanda saat Kapten AL Komarudin dikeroyok para juru parkir.
"Perannya itu yang menggeser motor yang mengenai korban, dan yang kedua adalah mendorong dada korban kedua," jelas dia.
Iwan dan Suci tertangkap di Depok
Iwan Hutapea sempat dicari puluhan orang di rumah orangtuanya di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (11/12/2018) malam.
Sehari sebelumnya, Iwan sempat ikut mengeroyok dua anggota TNI di depan pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur.
Argo membenarkan Iwan ditangkap bersama istrinya, Suci, di Jalan Raya Citayam, Gang Laskar, Kecamatan Cipayung, Depok, Kamis pukul 13.30 WIB.
Baik Iwan dan Suci sempat masuk dalam daftar pencarian orang yang dikeluarkan Polda Metro jaya.
"Tim Gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya Resmob dan Jatanras telah menangkap Iwan Hutapea dan Suci Ramdhani," ujar Argo.
Suci turut mendorong dan memukul Kapten Komaruddin saat Iwan terlibat cekcok.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memastikan polisi akan ekspose perkara pada Jumat (14/12/2018).
Orangtua lega dan ikhlas
Holuan Hutapea (63) mengaku akan membantu polisi mencari Iwan dan ia akan langsung menyerahkannya begitu tahu keberadaannya.
Sebelum itu terlaksana, Iwan dan istrinya sudah tertangkap lebih dulu di Depok.
Air mata Surta (58) tidak terbendung mendapat kabar sang anak sudah DItangkap polisi di Depok.

Kepastian informasi Iwan dan Suci yang sudah tertangkap Surta dapat dari dua polisi yang menyambangi kediamannya.
"Anakku, gimana keadaan sekarang? Ya Tuhan bantu hamba," ucap Surta seraya mengusap air matanya saat ditemui Tribunnews.com di rumahnya pada Kamis (13/12/2018).
Tak seperti istrinya, Holuan lebih tegar,
Ia menganggap Iwan adalah anak yang baik, terutama kepada keluarganya.
"Anaknya sangat baik, kecilnya sering sama ayahnya, ketimbang ibunya," ujar Holuan di rumahnya Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (13/12/2018).
Selama ini, Iwan tidak pernah mencuri.
"Walaupun anak saya hanya tukang parkir, dari kecil dia tidak pernah yang namanya mencuri barang orang," kenang Oluan Hutapea.
Suatu waktu, Iwan yang kini telah ditahan pihak kepolisian itu memberikan hadiah kepada kedua orangtuanya.
Surta (58) mengamini ucapan suaminya. Ia memastikan Iwan anak yang penurut dan baik.
"Aduh Iwan itu anaknya baik, biasanya tiduran di ruang tamu sambil nonton tivi bareng-berang sama keluarga," Holuan menimpali.
Di lingkungan tempat tinggalnya Iwan dikenal sebagai sosok yang rajin.
"Pagi itu biasa sudah di luar rumah, dia duluan sapa saya kalau pagi-pagi," kata tetangga Iwan yang enggan disebutkan namanya itu.
Setelah Iwan tertangkap, Holuan mengaku lega sekaligus ikhlas.
"Sudah ketanggep, saya lega, ikhlas juga," ujar dia.
Ia berencana bersama sang istri akan menjenguk Iwan di Polda Metro Jaya mungkin dua atau tiga hari lagi.
Iwan sempat balik ke rumah

Setelah pengeroyokan Senin sore itu, Iwan sempat pulang ke rumah orangtuanya.
"Setelah kejadian, dia sempat pulang ke sini, tapi enggak lama," ucap Holuan Hutape kepada TribunJakarta.com di rumahnya pada Rabu (12/12/2018).
Iwan sempat terlibat cekcok dengan kakaknya lantaran saudara kandungnya itu menceritakan kejadian yang menimpa dirinya.
"Dia sempat marah karena kakaknya ngasih tahu ibunya kalau dia habis ngeroyok tentara," beber dia.
Tak lama berselang, Iwan langsung meninggalkan rumah tanpa berkata sepatah kata pun dan hingga saat ini tidak dapat dihubungi.
"Sejak peristiwa itu dia susah dihubungi, nomor ponselnya tidak aktif lagi, enggak tahu kemana," ujarnya.
Pihak keluarga pun sudah mencoba mencari Iwan ke beberapa rumah saudara terdekat.
Hingga kini belum dikatahui dimana keberadaan anak terakhir dari lima bersaudara tersebut.
"Tadi keluarga sempat nyari ke daerah Citayam, ke rumah saudara di sini, tapi enggak ada ternyata," beber Holuan. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com/Warta Kota)
*Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Penangkapan Lima Pengeroyok Dua Anggota TNI di Pertokoan Arundina