Pesawat Antonov, Raksasa Buatan Uni Soviet Ini Akan Dihidupkan Lagi Oleh China. Ini Ambisinya!

Pesawat Antonov An-225 berusia 30 tahun dan baru-baru ini melalui proses peremajaan agar bisa tahan digunakan 20 tahun mendatang.

ANTON SKYBA
Pesawat Antonov An-225 tersimpan di hangar pangkalan udara Gostomel, Ukraina. 

Dia ingat betul kesan yang timbul saat menerbangkan pesawat raksasa itu melintasi dunia ke Amerika Serikat.

"Kami diundang menghadiri pameran dirgantara di Oklahoma dan media melaporkan bahwa pesawat terbesar di dunia akan datang. Ada begitu banyak orang yang datang karena tertarik ingin melihat. Orang-orang ini berasumsi bahwa pesawat terbesar di dunia dibuat oleh perusahaan Boeing. Kami harus memberi tahu mereka bahwa pesawat itu buatan Antonov. Lalu mereka bertanya, 'Antonov itu di mana?'. Kami bilang ke mereka, 'Kiev, di Ukraina'. Tentu saja mereka bertanya balik, 'Kalau Ukraina di mana?'"

Untuk menjawab pertanyaan itu, kru navigasi Antonov mengeluarkan peta dan menunjuk letak Ukraina.

"Dia mengambil spidol dan melingkari Kiev untuk menunjukkan mereka letaknya. Kami memperlihatkan pesawat sekaligus memberi pelajaran geografi kepada orang-orang Amerika," kata Galunenko sembari terpingkal.

Pengangkut pesawat antariksa

BBC bertemu dengan Nikolay Kalashnikov, pakar mesin yang bertugas merancang dan membangun proyek Pesawat Antonov An-225.

Dijumpai di sebuah ruangan yang penuh dengan miniatur pesawat buatan Antonov, Kalashnikov menghabiskan seluruh karier profesionalnya di perusahaan berusia 71 tahun tersebut.

Baginya, 'Mriya' adalah puncak pencapaian dalam karier.

.
lexander Galunenko, orang pertama yang menerbangkan Pesawat Antonov An-225. (ANTON SKYBA)

"Sekarang sulit menjelaskannya, tapi saat itu sangat menakjubkan. Sulit membayangkan pesawat sebesar itu bisa terbang," ujar Kalashnikov.

Menurutnya, sebelum Antonov memutuskan membuat An-225, perusahaan tersebut sejatinya sudah memproduksi An-124 'Ruslan' yang bertugas mengangkut peralatan militer.

Kala itu, An-124 adalah pesawat kargo yang mengesankan banyak orang.

Namun, An-124 dianggap terlalu kecil untuk mengangkut pesawat antariksa Buran.

Oleh karena itu, Kalashnikov dan rekan-rekannya diperintahkan memodifikasi struktur An-124 untuk meningkatkan daya maksimum saat lepas landas.

Mereka menambahkan dua mesin, sejumlah peranti pendaratan, memperpanjang tubuh pesawat, dan merancang ulang ekor pesawat guna memastikan pesawat baru itu bisa mengangkut Buran.

Pada masa tersebut, misi antariksa Uni Soviet dijalankan di kawasan yang kini dikenal sebagai Kazakhstan selatan, tepatnya di Kosmodrom Baikonur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved