Nelayan Vietnam Melawan Saat Ditangkap KRI Kapitan Pattimura 371 dan KRI Teuku Umar 385 di Anambas
Belasan awak Kapal Ikan Asing (KIA) berkewarganegaraan Vietnam terlihat duduk di bagian palka kapal dengan nomor lambung KG 90280 TS ini
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Belasan awak Kapal Ikan Asing (KIA) berkewarganegaraan Vietnam terlihat duduk di bagian palka kapal dengan nomor lambung KG 90280 TS ini.
Beberapa dari mereka tampak sadar kamera saat beberapa awak media mencoba mengambil gambar. Mereka sekilas terlihat polos.
Tapi siapa sangka, sebelum ditangkap oleh KRI Kapitan Pattimura 371 Sabtu (22/12) sekitar pukul 22.30 WIB pada posisi sekitar 95 Nautical Mile Barat Laut Pulau Matak, mereka sempat melakukan tindakan perlawanan yang terbilang nekat.
Baca: Deteksi Dini Tsunami Akibat Gempa Vulkanik, BMKG Bakal Pasang Sensor Bawah Laut. Ini Cara Kerjanya
Baca: BERITA PERSIB - Dulu Teman Bermain, Kini Jadi Pelatih Persib Bandung, Begini Sikap Hariono
Baca: TRANSFER LIGA 1 - Esteban Vizcarra Lebih Tertarik Persib Bandung Tapi yang Memutusan Miljan Radovic
Baca: Sempat Pasrah Setelah 2 Kali Digulung Tsunami, Willy Akhirnya Selamat Setelah Berenang 3 Jam
Mereka membanjiri ruang mesin dengan air laut yang seharusnya dikeluarkan dari kapal dengan harapan kapal tidak bisa jalan dan ditarik ke Lanal Tarempa untuk menjalani proses hukum di Indonesia.
Tak hilang akal, anggota TNI KRI Kapitan Pattimura langsung melompat ke kapal ikan yang memuat ikan campur sekitar 2 ribu kilogram serta dihuni 16 awak kapal berkewarganegaraan Vietnam itu.
"Mereka melakukan itu dengan maksud kapalnya tidak bisa jalan saat proses ditangkap. Prajurit pun tak kalah gesit, anggota seketika meloncat karena mereka pasti akan melakukan itu. Sehingga bisa dicegah. Meskipun sempat banjir sebentar,tapi bisa dicegah," ujar Komandan KRI Kapitan Pattimura-371, Letkol Mandri Kartono saat berada di palka KIA itu Senin (24/12/2018).
Tak hanya KRI Kapitan Pattimura, penangkapan kapal ikan asing di Laut Natura Utara juga dilakukan KRI Teuku Umar 385.
Pada hari yang sama, mereka menangkap 15 orang awak kapal berkewarganegaraan Vietnam berikut kapal dengan nomor lambung BL 92024 TS di posisi 05°34’45” U – 105°38’48” T sekitar pukul 07.35 WIB.
Yang ini lain lagi ceritanya. Awak kapal ini, sempat merusak kapal mereka dengan harapan dapat mengulur waktu, serta tidak bisa diseret ke Lanal Tarempa.
"Memang ada sedikit perlawanan, tapi tidak berarti. Kami lakukan penindakan sesuai prosedur. Tidak ada tembakan peringatan. Mereka lebih kooperatif. Memang kondisi kapal mereka sudah dirusak, dengan harapan bagaimana mengulur waktu. Namun demikian berhasil kami perbaiki," ungkap Komandan KRI Teuku Umar Letkol Abdul Rajab.
Soal perlawanan yang dilakukan para pencuri ikan ini, memang terdengar lumrah.
Baca: Suara Gemuruh Erupsi hingga Hantaman Tsunami 2 Kali. Begini Kesaksian Korban Tsunami yang Selamat
Baca: Deteksi Dini Tsunami Akibat Gempa Vulkanik, BMKG Bakal Pasang Sensor Bawah Laut. Ini Cara Kerjanya
Baca: Usai Diterjang Tsunami, Begini Nasib Kelanjutan Investasi KEK di Tanjung Lesung Banten
Hal ini pun diakui anggota TNI AL yang bertugas di laut biasa dilakukan. Ini belum lagi dengan luasnya lautan yang harus di jaga yang tidak jarang membutuhkan pola operasi yang efektif.
"Memang keberadaan kapal-kapal ilegal itu masih ada, tapi jumlahnya menurun. Kedepan,diharapkan akan lebih menurun. Dalam hal ini, informasi yang akurat sangat kita butuhkan dalam setiap penindakan di laut. Kita sangat berterimakasih Lanal Tarempa telah memberikan informasi yang akurat tentang posisi adanya KIA di wilayah perairan Natuna," tuturnya.
Komandan Lanal Tarempa Letkol Nur Rochmad Ibrohim,S.T,M.Si mengatakan keberhasilan penangkapan ini merupakan wujud hasil kerjasama yang baik antara stakeholders masyarakat di Anambas dengan TNI AL.
Nur Rochmad juga menyampaikan agar masyarakat tidak segan memberikan informasi penting tentang adanya pelanggaran tindak pidana di laut kepada unsur-unsur TNI AL di Lanal maupun KRI yang sedang beroperasi di laut.
“Hari ini telah kita saksikan kembali wujud nyata keseriusan unsur-unsur TNI AL dalam merespon setiap informasi masyarakat khususnya masyarakat nelayan di KKA, untuk memberikan efek jera terhadap kapal-kapal asing yang berusaha memanfaatkan kekayaan alam laut Indonesia secara illegal," ujarnya.
Ia pun menyerukan kepada semua lapisan masyarakat yang berkecimpung di laut khususnya, untuk memberikan informasi terkait tindak pidana di laut, baik kepada pangkalan, maupun kepada unsur-unsur KRI yang ada di laut.
Menurutnya, sekecil apa pun informasi tersebut pasti akan direspon.
"Tidak usah takut, tidak usah segan. Karena tujuan kita sama, yaitu memuat efek jera. Mengusir para pencuri yang berusaha mengambil kekayaan alam laut kita secara ilegal. Berharap sinergitas selalu ditingkatkan," tegasnya seraya mengatakan dalam kurun waktu satu bulan ini, sudah ada 3 KIA yang ditangkap.(tyn)