14 TAHUN TSUNAMI ACEH
Kisah Tsunami Aceh 2004 - Kisah Romi Menolong Gadis 20 Tahun; Bawa Saya Bang, Kemana pun Abang Pergi
Hari ini, 14 Tahun lalu, atau tepat 26 Desember 2004, bumi Aceh berguncang hebat, yang tidak lama kemudian diikuti tsunami
Lebih kurang lima menit digulung-gulung dan diputar gelombang tiba-tiba saya dimunculkan ke permukaan air.
Ketika digulung-gulung ombak saya masih sadar dan tidak ada usaha menyelamatkan diri.
Dalam posisi terapung saya melihat ada spring bed berwarna putih di dekat saya.
Entah bagaimana prosesnya saya tiba-tiba sudah tertelungkup di atas spring bed itu.
Posisi saya pada waktu itu berada di sekitar kompleks kantor Kehutanan.
Ketinggian air saat itu lebih kurang enam meter di atas permukaan tanah.
Di atas spring bed saya terus dibawa arus gelombang ke sana ke mari.
Saya hanya berusaha menghindar dari benturan tiang-tiang listrik atau seng-seng dan puing-puing yang cukup banyak berseleweran waktu itu.
Sampai di daerah jalan raya Banda Aceh-Meulaboh, sekitar Ajun Jeumpet, springbed yang saya tumpangi dari tadi tiba-tiba menghilang ditelan arus, terlepas dari pegangan.
Saya kembali jatuh ke dalam air dihempas gelombang berikutnya, lalu kembali tenggelam untuk ke sekian kalinya.
Beberapa saat kemudian saya mengapung lagi ke permukaan air.
Dengan berenang sedikit saya pun bisa meraih pagar salah satu rumah warga sekitar itu. Dengan cepat saya memanjat tembok pagar tersebut.
Anehnya, ketika melihat ke belakang terlihat air sudah surut dengan cepat.
Dari atas pagar itu saya melihat di dalam perkarangan rumah warga itu ada dua orang perempuan, masing-masing berumur kira-kira dua puluh dan dua puluh lima tahun.
Mereka memohon pertolongan kepada saya.