Lirik Berbau Kematian di Lagu 'Kemarin' Seventeen Ternyata Pernah Diusulkan Diganti, Tapi Ditolak

Lagu berjudul Kemarin milik Seventeen masih jadi pembicaraan karena liriknya sangat sedih dan mirip kisah pilu band tersebut. Ini cerita dibaliknya.

Instagram
Ifan Seventeen ucapkan perpisahan kepada tiga kawannya yang meninggal dalam tsunami Selat Sunda. Drumer Andi adalah korban terakhir yang ditemukan 

TRIBUNBATAM.id - Setelah dihantam tsunami di Tanjung Lesung, kini grup band Seventeen tinggal tersisa satu personelnya yakni Ifan Seventen. Sedangkan, tiga lainnya meninggal dunia akibat bencana tsunami Tanjung Lesung, Sabtu (22/12/2018).

Ketiganya yakni Bani (bass), Herman (gitar) dan Andi (drum). Setelah kepergian ketiganya, sebuah lagu Seventeen berjudul "Kemarin" ikut menjadi perbincangan publik.

Sahabat para anggota grup band Seventeen, Tomo Widayat mengungkapkan kisah di balik pembuatan lagu baru Seventeen tersebut.

Tomo dari Tom & Tam Production juga merupakan produser dari 5 lagu baru karya Seventeen.

Baca: Video & Lirik Lagu KEMARIN - Seventeen. Lagu Terakhir yang Diciptakan Herman Seventeen

Baca: Kemkominfo Pastikan Tak Akan Buat Aturan Khusus Aplikasi Taksi Online. Ini Alasannya!

Baca: Kisah Anggota Kopassus Bebaskan Bocah 15 Tahun yang Ditahan Tentara Israel. Sampai Ditodong Senjata

Baca: Kemanakah Balon Setelah Diterbangkan ke Udara? Simak Yuk Jawabannya Disini

Di antara 5 lagu, satu lagu Seventeen yang paling menjadi sorotan berjudul Kemarin.

Lagu tersebut satu-satunya lagu yang paling dianggap pilu.

Karena liriknya yang seolah-olah bercerita tentang kematian.

Grup Band Seventeen
Grup Band Seventeen (Instagram @baniseventeen)

Menurut pengakuan Tomo seperti terekam dalam video buatan Erix Soekamti, lagu Kemarin karya Seventeen tersebut disetorkan oleh Gitaris Seventeen, Herman Sikumbang.

Pada video yang diunggah Senin (31/12/2018), Tomo menceritakan tentang pembuatan lagu tersebut.

"Di antara 5 lagu, lagu 'Kemarin' memang paling gelap, nuansanya paling gelap, paling minor, dan paling sedih," cerita Tomo.

Setelah disodori lagu Kemarin versi mentahnya, Tomo kemudian diminta untuk mengaransemen musiknya.

"Tugas saya mendramatisir kesedihan agar lagu itu jadi lebih sedih lagi," katanya.

Tomo pun juga sempat mempertanyakan soal potongan lirik yang tertulis pada lirik lagu Kemarin.

Potongan lirik yang dimaksud yang berbunyi, "semoga tenang kau di sana, selamanya".

"Ini liriknya kok kayak ditinggal mati?" tanya Tomo kala itu.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved