Lirik Berbau Kematian di Lagu 'Kemarin' Seventeen Ternyata Pernah Diusulkan Diganti, Tapi Ditolak

Lagu berjudul Kemarin milik Seventeen masih jadi pembicaraan karena liriknya sangat sedih dan mirip kisah pilu band tersebut. Ini cerita dibaliknya.

Instagram
Ifan Seventeen ucapkan perpisahan kepada tiga kawannya yang meninggal dalam tsunami Selat Sunda. Drumer Andi adalah korban terakhir yang ditemukan 

"Minta tolong kalau ketemu Yudhi bilang 'pintu anak-anak masih terbuka'," cerita Tomo meniru ucapan Bani kala itu.

Tomo pun berharap agar Yudhi suatu saat bisa kembali lagi ke Seventeen.

Ia berharap agar Yudhi dan Ifan tetap meneruskan nama Seventeen meski tiga personel lainnya kini telah tiada.

"Saya harap Ifan melanjutkan Seventeen dengan dibantu Yudhi kembali ke band," tutup Tomo.

Sementara itu Yudhi pun memberikan komentarnya terkait permintaan dirinya kembali ke grup Seventeen.

Yudhi menyerahkan semua keputusan kepada Ifan.

"Untuk masalah musikalitas atau karier, saya kembalikan ke Mas Ifan," kata Yudhi singkat.

Diberitakan sebelumnya, tiga personel Seventeen meninggal dunia.

Ketiganya menjadi korban tsunami di Banten saat sedang manggung dalam sebuah acara gathering yang digelar di pinggir pantai.

Kejadian nahas ini terjadi pada 24 Desember 2018.

Ketiga personel trsebut adalah sang basis Bani, gitaris Herman dan drummer Andi.

Selain ketiga personel Seventeen, manajer grup band tersebut, Oki Wijaya, juga ditemukan meninggal dunia.

Istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara, juga tak selamat dari insiden nahas tersebut. (TribunSolo.com/Noorchasanah Anastasia Wulandari )

*Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Produser Akhirnya Ungkap Amanah Terakhir Bani Seventeen dan Kisah di Balik Lagu ''Kemarin''

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved