Mulai 8 Januari Bagasi Lion Air dan Wings Air Wajib Bayar, Bagaimana dengan Citilink?
Lion Air Group mengumumkan, kebijakan bagasi gratis tidak berlaku lagi pada maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air mulai 8 Januari 2019
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Maskapai Lion Air dan Wings Air akan menghapus layanan bagasi gratis mulai 8 Januari 2019.
Aturan baru LionAir, penumpang membawa bagasi akan dikenakan biaya untuk penerbangan tersebut. Bagaimana dengan maskapai lain?
Citilink misalnya, sejauh ini belum memberlakukan aturan menghapus bagasi gratis 20 kg bagi penumpangnya.

Baca: Bagasi Lion Air Tak Gratis Lagi - Tips Para Backpacker agar Perjalanan Tidak Berantakan
Baca: Mulai 8 Januari Tak Ada Lagi Bagasi Gratis Lion Air, Warga: Masak Penumpang Bawa Baju Harus Bayar
Baca: Beli Tiket Lion Air-Wings Air Sebelum 8 Januari Tetap Dapat Bagasi Gratis? Ini Penjelasan Lion Air
Baca: ATURAN BARU! Mulai 8 Januari, Barang Masuk Bagasi Lion Air Wajib Bayar, Kecuali Pemilik Tiket Ini
Dikutip dari akun resminya di twitter, Citilink memposting aturan bagasi dalam penerbangannya pada akhir tahun 2018 atau tepatnya pada 31 Desember 2018.
Dalam postingan itu, Citilink menyebutkan menggratiskan bagasi seberat 7 kg untuk dibawa ke kabin, dan 20 kg bagasi untuk penerbangan domestik.
Sedangkan untuk penerbangan internasional bagasi gratisnya hanya 10 kg.
"Bagi Citilinkers yang terbang bersama Citilink akan mendapatkan bagasi gratis 7kg untuk bagasi kabin, 20kg untuk bagasi rute domestik dan 10kg untuk bagasi rute international."
Baca: Hasil Piala FA Blackpool vs Arsenal - Arsenal Menang 3-0, 2 Gol Dicetak Pemain Berusia 19 Tahun Ini
Baca: Hasil Piala FA Blackpool vs Arsenal - Arsenal Menang 3-0, 2 Gol Dicetak Pemain Berusia 19 Tahun Ini
Baca: Karyawan Koperasi & Toko Wajibkan Jadi Anggota BPJS Ketenagakerjaan. Ini Sanksinya Jika Tak Mau
Lion Air hapus bagasi
Sebelumnya, Lion Air membuat kebijakan menghapus layanan bagasi cuma-cuma 20 kg untuk penerbangan Lion Air dan 10 kg Wings Air.
Aturan itu baru akan berlaku mulai 8 Januari mendatang, namun bayang-bayang harus membayar biaya lebih saat akan menggunakan jasa maskapai penerbangan sudah terlihat.
Lion Air Group mengumumkan, kebijakan bagasi cuma-cuma atau gratis sudah tidak berlaku lagi pada maskapai penerbangan Lion Air dan Wings Air untuk layanan penerbangan domestik.
Selain itu, setiap calon penumpang (kecuali bayi) diperbolehkan membawa bagasi kabin dengan maksimum berat 7 kg.
"Lion Air dan Wings Air akan memberlakukan kebijakan baru berupa penyesuaian kapasitas (berat) barang bawaan dan bagasi terdaftar gratis atau cuma-cuma (free baggage allowance) efektif 8 Januari 2018 sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Jumat (4/1/2019).
Dengan begitu, ketentuan bagasi gratis untuk penerbangan domestik Lion Air maksimal seberat 20 kg per penumpang, maupun 10 kg untuk penumpang Wings Air nantinya sudah tidak berlaku lagi.
"Namun, bila penumpang yang sudah membeli tiket sebelum 8 Januari 2018 tetap memperoleh bagasi cuma-cuma 20 kg untuk Lion Air dan 10 kg untuk Wings Air," jelasnya.
Selain itu, setiap calon penumpang (kecuali bayi) diperbolehkan membawa satu bagasi kabin dengan maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi seperti tas laptop, perlengkapan bayi, bahan membaca, binocular, dan tas jinjing wanita.
Ketentuan maksimum ukuran dimensi bagasi kabin adalah 40 cm x 30 cm x 20 cm.
Bagi yang membawa barang bawaan atau bagasi lebih dari 7 kg, akan dikenakan biaya kelebihan bagasi sesuai tarif yang berlaku pada hari keberangkatan.
Bagi penumpang yang akan membawa bagasi, Lion Air Group menyediakan pembelian voucher bagasi (pre-paid baggage) melalui agen perjalanan, website Lion Air dan kantor penjualan tiket Lion Air Group.
Penerbangan Lion Air dan Wings Air menawarkan kapasitas bagasi ekstra atau kelebihan atas bagasi yang ditetapkan (Excess Baggage Ticket).
"Hal ini sebagai bagian upaya membantu setiap pelanggan dalam meminimalisir biaya tambahan yang relatif tinggi karena kelebihan bagasi," ujarnya.
"Calon penumpang dapat membeli dengan harga terjangkau dan lebih hemat bersamaan pembelian tiket (issued ticket) atau sesudah pembelian tiket dengan batas waktu enam jam sebelum keberangkatan," imbuh Danang.
Membebani
Sartini Tarihoran, seorang warga Batam yang sering menggunakan jasa penerbangan mengatakan, dengan keluarnya kebijakan itu, dinilainya sangat membebani masyarakat. Karena otomatis, biaya perjalanan pasti meningkat.
“Bayangkan kalau misalnya hitung Rp 40 kg per kilo barang. Kalau ada 20 kg, sudah Rp 800 ribu. Angka Rp 800 ribu sangat besar bagi kami. Mungkin bagi Lion Air sedikit. Saya sangat tidak setuju. Ini kebijakan yang memberatkan penumpang,” kata Sartini Tarihoran.
Sartini Tarihoran mengatakan, jika pun opsi lain menggunakan jasa kurir, juga merugikan penumpang.
“Sebab begini, barang bawaan 20 kg itu kan bawaan penumpang. Masa penumpang bawa baju diminta juga ongkosnya,” tambahnya.
Sartini Tarihoran yang pernah menggunakan jasa kurir TIKI Batam – Jakarta, harga juga tidak jauh beda.
TIKI kilat menurutnya, Rp 32 ribu per kg dengan estimasi waktu paling cepat dua hari.
Tiki Regular Rp 29,500 per kg dengan estimasi waktu 7 hari atau lebih. Atau Tiki ekonomi Rp 27.500 per kg dengan estimasi waktu sekitar dua pekan.
“Saya sudah gunakan juga jasa kurir kantor Pos. Beberapa hari lalu saya kirim dari Batam-Jakarta Selatan 5 kg dengan harga Rp 167 500. Artinya per kg sekitar Rp 33 ribu sampainya 4-7 hari. Trus saya pernah pakai juga jasa pos ekspres per kg Rp 36 ribu. Jadi hanya beda-beda tipis saja. Ini sangat memberatkan konsumen menurut saya,” kata wanita salah satu pelaku usaha di Batam mini.
Hal yang sama juga dialami oleh Azmi salah satu pelaku usaha di Batam. Azmi yang sering menggunakan jasa Lion Air sangat terkejut adanya kebijakan baru Lion. Azmi berharap, sebelum Lion mengeluarkan kebijakan itu, harusnya koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat.
“Tanya, apakah ekonomi kita sudah membaik atau bagaimana? Jangan karena perseroan terbatas lalu terkesan suka-suka menaikan harga tanpa mempedulikan aturan yang ada,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Azmi, Lion Air seharusnya memperbaiki dulu kinerjanya dari pada buru-buru mengeluarkan kebijakan yang terkesan mencekik penumpang. “Delay kan masih terjadi itu. Jadi perbaiki dulu yah pelayanan.
Kalau sudah kek di eropa sana pelayanan, duit pun gak segan keluar. Tapi kalau masih begitu, ya, kita kembalikan ke pemerintah,” tambahnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD Batam Udin P Sihaloho menilai, Lioan Air terburu-buru mengelaurkan kebijakan itu di tengah kesulitan ekonomi global.
Bahkan kata dia, Lioan Air terkesan memaksa kehendak hanya karena menghidupkan Lion Parcel yang menangani paket pengiriman.
“Tapi persoalannya kan memebebani konsumen,’’ katanya. (*)