Bocah Terseret Banjir

VIRAL Video Detik-detik Bocah Tanjungpinang Terseret Arus Banjir

Pencarian berlangsung sekitar satu jam. Namun, tak lama berselang, ada warga melihat anak itu tersangkut di bawah jembatan kecil

Penulis: Thom Limahekin |
TRIBUNBATAM.ID/THOM LIMAHEKIN
Ipan (46) menunjukkan lokasi anak kecil terseret dan ditemukan meninggal dunia, Jumat (18/1/2019) 

Jenazah bocah yang jatuh dari sepeda motor lalu terseret air dan ditemukan meninggal dilarikan ke RSUD Kota Tanjunginang, Jumat (18/1/2019) pagi.

Jenazah anak ini tiba di Ruang IGD sekitar pukul 06.30 WIB. Dia dibawa anggota BPBD Kota Tanjungpinang. Namun, ibunya tidak ikut dalam rombongan tersebut.

"Kami tunggu ibunya. Tapi belum datang," ungkap Haryono, sekuriti RSUD Kota Tanjungpinang kepada TRIBUNBATAM.id.

Sekitar pukul 08.00 WIB ibunya baru datang ke RSUD. Dia datang dengan sejumlah anggota polisi. Sang ibu langsung masuk ke ruangan observasi untuk melihat bayinya.

Tangisnya langsung pecah ketika melihat jenazah anaknya. Selama proses observasi jenazah, ibunya tidak pernah berhenti menangis. Proses observasi belum juga selesai sampai pukul 09.30 WIB. 

Bocah Tewas Terseret Banjir di Tanjungpinang: Ibu Mau Pegang Abang, tapi Ibu Juga Terseret, Nak!

Jenazah bocah yang jatuh dari sepeda motor lalu terseret air dilarikan ke RSUD Kota Tanjunginang, Jumat (18/1/2019) pagi.
Jenazah bocah yang jatuh dari sepeda motor lalu terseret air dilarikan ke RSUD Kota Tanjunginang, Jumat (18/1/2019) pagi. (TRIBUNBATAM.id/Thomm)

"Bangun, Nak. Tengok mama,...".

Suara tangis Lilis Suryani pecah di ruang belakang kamar IGD RSUD Kota Tanjungpinang, Jumat (18/1/2019) pagi.

Wanita berbaju hitam ini meratapi jenazah anaknya, Adi Putra Budiman (9) yang terbaring kaku sedikit pucat di atas tempat tidur.

Berulang kali dia mengusap dahi dan rambut anaknya itu. Sesekali dia mencium pipinya dan merangkul tubuh anak pertamanya ini.

"Bangun, kita jalan, Nak. Abang kan suka jalan sama adek," keluhnya dalam isap tangis.

Putra memiliki adik perempuan yang saat itu juga duduk di kepala jenazah. Bocah perempuan ini tidak menangis. Namun, mata sayu menatap jenazah. Matanya pun lekat menatap ibunya yang sedang meratapi jenazah abangnya itu.

Dalam ratapan tangisnya, Lilis mengungkapkan penyesalannya akibat tidak bisa menolong anaknya itu. Dia mengenang, saat kejadian dia sudah berusaha menolong anaknya. Namun, dia tidak kuat menahan deras genangan air yang juga menyeretnya.

"Abang minta tolong sama ibu. Ibu mau pegang tangan abang tapi tak bisa. Ibu juga terseret, Nak," ungkap Lilis seraya menyandarkan dahinya pada tubuh anaknya.

Lilis, putra anak pertama dan adik perempuannya mengalami insiden di sekitar persimpangan Anggrek Merah Kilometer 4. Sepeda motor yang ditumpangi mereka tidak bisa menerobos genangan air yang cukup deras dan tinggi akibat hujan semalaman.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved