BATAM TERKINI

Konsultan Independen Kementerian PUPR akan Cek Jembatan II Yang Dihantam Tanker MT Eastern Glory

Insiden kapal MT Eastern Glory yang menabrak Jembatan II Barelang, Rabu (23/1) cukup menyita perhatian masyarakat dan sejumlah instansi terkait.

Penulis: Dewi Haryati | Editor: Sihat Manalu
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
Kapal Eastern Glory menabrak jembatan dua Barelang, Rabu (23/1/2019) 

Konsultan Independen Kementerian PUPR akan turun memantau dan mengecek jembatan II untuk mengetahui sejauh maka kerusahan karena dihantam kapal. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Insiden kapal MT Eastern Glory yang menabrak Jembatan II Barelang, Rabu (23/1) cukup menyita perhatian masyarakat dan sejumlah instansi terkait, karena MT Eastern Glory menabrak jembatan tersebut.

Untuk mengetahui kerusakan jembatan, Kasubdit Pembangunan Jalan Jembatan BP Batam, Boy Zasmita mengatakan, akan dicek oleh konsultan independen.

Ia mengatakan secara visual memang ada kerusakan pada box girder dan bagian pile cap Jembatan II Barelang, pasca dihantam kapal tanker MT Eastern Glory, Rabu (23/1/2019) lalu. Ada beberapa bagian dari box girder jembatan yang pecah dan sompel.

"Secara visual tak ada pergeseran dudukan di box girder jembatan. Sementara ini, kita asumsikan kondisi jembatan aman untuk dilewati," kata Boy dihubungi Tribun, Kamis (24/1/2019).

UPDATE Kapal Tanker Eastern Glory Tabrak Jembatan Barelang, BP Batam Turunkan Tim Periksa Jembatan

Hasil Piala Asia 2019 - Langkah Vietnam Dihentikan VAR, Kalah Tipis dari Jepang

TERBONGKAR! Edy Rahmayadi Pilih Mundur Sebelum Dikudeta dari PSSI. Siapa Donatur 1.000 Dolar?

Meski begitu, pihaknya masih menunggu pemeriksaan dan pengecekan lebih lanjut dari konsultan struktur independen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Apakah gara-gara insiden tabrakan tersebut, ada struktur jembatan yang mengalami kerusakan atau pelemahan. "Kerusakannya ini baru bisa kita pastikan, setelah ada pengecekan struktur. Karena kan ada strange baja di beton. Nanti ketahuan, kekuatan jembatan stabil atau justru berkurang," ujarnya.

Intinya kata Boy, akan dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap jembatan. Waktu yang diperkirakan untuk pengecekan inipun, bisa sampai 1 bulan lamanya.

"Kita cek betul-betul, pengecekan inipun tak sederhana. Ada tes beban, dan tes jembatan secara keseluruhan. Karena umur jembatan ini kan disiapkan sampai 100 tahun," kata Boy.

Jika ternyata nantinya ada kerusakan pada struktur dalam jembatan, dan tidak dilakukan perbaikan, hal itu bisa memperpendek umur jembatan. Dari yang semestinya bisa tahan 100 tahun, berkurang menjadi 50 tahun.

"Ini kan berbahaya kalau tak diperbaiki. Sementara umur jembatan itu sekarang sudah 20 tahun," ujarnya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian PU PR di Jakarta terkait hal ini. Boy berharap konsultan struktur independen tersebut bisa segera datang dan melakukan pengecekan terhadap kondisi Jembatan II Barelang.

"Ya, harus sesegera mungkin. Mudah-mudahan bisa cepat karena orang yang ahli di bidang ini kan juga terbatas. Kami sudah kasih laporan juga dengan PU PR, kami kirim video dan foto-foto lainnya," kata Boy.

Di sisi lain, pihaknya juga sudah meminta pihak kapal membuat surat pernyataan ganti kerusakan yang mungkin terjadi terhadap jembatan. Tidak hanya kerusakan di luar, termasuk kerusakan struktur jembatan dan lain sebagainya.

Badan Pengusahaan (BP) Batam telah berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam. Itu terkait penyidikan insiden kapal tanker MT Eastern Glory yang menabrak Jembatan II Barelang, Rabu (23/1) lalu.

"Penyidikannya dilakukan KSOP. Nanti dibuat BAP, kemudian dari BP dan PU PR juga akan memeriksa kondisi jembatan," kata Kepala Badan Pelabuhan Laut BP Batam, Nasrul Amri Latif,

Investigasi ini diperlukan, karena berkaitan dengan keamanan jembatan yang dilewati orang dan kendaraan di atasnya. Selanjut terkait kerusakan jembatan, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban dari pihak pemilik kapal.

"Kami sudah meminta kepada pihak syahbandar agar izin berlayar kapal tidak diterbitkan dulu sampai hasil investigasi selesai," ujarnya.

Sementara itu, Kasubdit Humas BP Batam, Mohamad Taofan mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim BP Batam dan perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang ada di Batam, ada kerusakan pada jembatan, pasca terkena hantaman kapal tanker. Meski begitu, kondisi jembatan tetap bisa dilewati kendaraan di atasnya.

"Rusaknya tak parah. Tapi untuk teknisnya masih dikaji tim BP dengan PU PR. Tim masih di lapangan," kata Taofan.

Terlepas dari ringan atau parahnya kerusakan jembatan, BP Batam tetap akan meminta pertanggungjawaban dari pemilik kapal. Mereka akan dibebankan biaya perbaikan jembatan.
"Karena mereka harus memulihkan kembali kondisi jembatan seperti sedia kala," ujarnya.
(wie/als)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved