BERITA PADANG
Caleg Gerindra di Tarusan, Sumbar Ditemukan Gantung Diri, Saksi Lihat Anaknya Nangis di Luar Kamar
Kapolsek Koto XI Tarusan Iptu HM Thamrin mengatakan, caleg untuk DPRD Pesisir Selatan (Pessel) dari Dapil II ditemukan pertama kali oleh adik angkat k
TRIBUNBATAM.id, PADANG - Seorang calon anggota legislatif dari Partai Gerindra berinisial SF ditemukan tewas tergantung di rumahnya di Taratak Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (6/2/2019).
Kapolsek Koto XI Tarusan Iptu HM Thamrin mengatakan, caleg untuk DPRD Pesisir Selatan (Pessel) dari Dapil II ditemukan pertama kali oleh adik angkat korban yang datang dari Sungai Penuh, Provinsi Jambi, bernama Lili dan suaminya, Putra.
Di depan rumah rumah korban, kedua saksi mendengar anak korban berinisial I (12) menangis.
Saat itu, kondisi lampu di dalam rumah korban dalam keadaan mati. Kemudian, saksi membuka pintu rumah korban.
Begitu keduanya masuk dan bertanya tentang bundanya kepada anak korban, dia tidak menjawab dan terus menangis sambil menunjuk bahwa bundanya berada di dalam kamar.
Kedua saksi lalu memanggil korban, tetapi tak ada jawaban dari dalam kamar.
• KECELAKAAN DI BATAM - Banyak Warga Nonton, Jalan Lokasi Kecelakaan Ertiga Putih di Muka Kuning Macet
• Pesawat Lion Air Kosong Akibat Harga Tiket Naik dan Bagasi Berbayar, 5 Flight Dibatalkan
• Tidak Hanya Jennie, Rose BLACKPINK Juga Akan Rilis Lagu Solo, Ini Jadwalnya
• KECELAKAAN DI BATAM - Ertiga Terperosok Masuk Hutan di Batam, 4 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
"Kemudian, kedua saksi membuka pintu kamar korban, tapi pintu dalam keadaan terkunci. Diduga terjadi sesuatu hal, kedua saksi kemudian mendobrak pintu kamar tersebut. Begitu pintu terbuka, keduanya kaget melihat bahwa korban dalam kondisi gantung diri," ungkap Thamrin saat dikonfirmasi, Kamis (7/2/2019) siang.
Kedua saksi, lanjut dia, lalu berlarian ke luar rumah sambil berteriak minta tolong.
Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut langsung kaget dan menghampiri saksi tersebut untuk menanyakan yang terjadi.
Penemuan SF sekitar pukul 22.00 WIB langsung membuat warga sekitar gempar.
Saat ini, jasad perempuan berusia 35 tahun tersebut sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untruk diautopsi.
"Untuk penyebab kematiannya belum bisa kami sampaikan, karena pemeriksaan jasad korban oleh pihak RS Bhayangkara polda sumbar masih berlangsung. Jadi, kami belum bisa menyimpulkan apakah korban bunuh diri atau tidak," tutur Thamrin.
• Djarum Superliga Badminton 2019 Digelar 18-24 Februari 2019, Ini Jadwal Lengkapnya
• BREAKINGNEWS. Sempat Oleng 3 Kali, Ertiga Putih Terjun Bebas Masuk Hutan di Muka Kuning Batam
• Ibu Muda Cantik Ini Digilir Paksa 7 ABG, Polisi Ungkap Modus Hingga Amankan Pakaian Dalam Korban
• Usai Dilantik Bupati Bintan Apri Sujadi, 393 Pejabat Langsung Kerja di Posisi Baru, Termasuk Camat
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap jasad korban, menurut Thamrin, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Namun ditemukan air seni di celana korban.
"Jadi, jasad korban dibawa ke rumah sakit karena pihak keluarga korban tidak puas dari hasil pemeriksaan sementara yang telah dilakukan," ujarnya.
Kronologi
Peristiwa dugaan bunuh diri itu diketahui pertama kali oleh adik angkat korban yang datang dari Sungai Penuh, Provinsi Jambi, bernama Lili dan suaminya Putra.
Sesampai di depan rumah rumah korban, kedua saksi mendengar anak korban bernama Indri (12) menangis.
Saat itu, kondisi lampu di dalam rumah korban dalam keadaan mati. Kemudian, saksi membuka pintu rumah korban.
• Usai Dilantik Bupati Bintan Apri Sujadi, 393 Pejabat Langsung Kerja di Posisi Baru, Termasuk Camat
• Link Pendaftaran P3K 2019 (PPPK 2019) di sscasn.bkn.go.id Belum Bisa Diakses
• Menang Tipis 2-1 atas Persidago Gorontalo, Persipura Gagal Lolos ke Babak 16 Besar Piala Indonesia
Begitu kedua saksi masuk dan bertanya kepada anak korban di mana bundanya, anak korban tidak menjawab dan terus menangis sambil menunjuk bahwa bunda-nya di dalam kamar.
Kedua saksi lalu memanggil korban, tapi tak ada jawaban dari dalam kamar.
"Kemudian, kedua saksi membuka pintu kamar korban, tapi pintu dalam keadaan terkunci. Diduga terjadi sesuatu hal, kedua saksi kemudian mendobrak pintu kamar tersebut. begitu pintu terbuka, keduanya kaget melihat bahwa korban dalam kondisi gantung diri," bebernya.
Kedua saksi, tambahnya, kemudian berlarian ke luar rumah sambil berteriak minta tolong.
Warga sekitar yang mendengar teriakan tersebut, langsung kaget dan menghampiri saksi tersebut untuk menanyakan apa yang terjadi.
Begitu saksi mengatakan kepada warga bahwa kakak angkatnya (korban) gantung diri, warga pun langsung berbondong-bondong mendatangi rumah korban. Kemudian beberapa warga lainnya, melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Koto XI Tarusan.
• Pernah Beraksi di Padang & Medan, Komplotan Pencuri Emas Ini Diciduk di Palembang, Ini Pelakunya
• INFO GEMPA HARI INI - Gempa 6.1 SR Guncang Nias, Selasa Dinihari Jam 02.29 WIB, Terasa di Padang
• Pesawat Lion Air Kosong Akibat Harga Tiket Naik dan Bagasi Berbayar, 5 Flight Dibatalkan
"Setelah menerima informasi dari warga, sejumlah anggota langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian. Namun saat kami sampai di lokasi kejadian, jasad korban sudah diturunkan," katanya.
Menurut keterangan beberapa warga sekitar, tali nilon yang menggantung korban itu diputuskan oleh suami korban bernama Hendra Joni yang ketika itu, langsung bertindak spontan begitu mengetahui bahwa istrinya gantung diri.
"Saat kejadian, memang suami korban ini tidak di rumah. Suaminya tahu kejadian itu begitu dia pulang ke rumah. Jadi, suami korban lah yang memutus tali tersebut, dan korban langsung dilarikan ke Puskemas BB Belantai. Dari pemeriksaan tim medis Puskesmas, korban dinyatakan telah meninggal dunia," ujarnya. (*)
