DAMPAK TIKET PESAWAT MAHAL
Tiket Pesawat Naik Berdampak ke Industri Pariwisata, Rustam Efendi: Bisa Matikan Usaha Pariwisata
Dampak naiknya tiket pesawat membuat beberapa bandara mengalami sepi penumpang dan berimbas pada sektor pariwisata.
Seperti diberitakan, kenaikan harga tiket penerbangan domestik dalam beberapa hari terakhir membuat warga yang bertolak dari Banda Aceh lebih memilih transit di Kuala Lumpur (KL) jika ingin ke Jakarta.
• Harga Tiket Pesawat Saat Ini Masih Mahal, Mantan Menkominfo Unggah Foto Penumpang Sepi
• Kenapa Harga Tiket Pesawat Naik dan Bagasi Berbayar? Diduga Ini Pemicunya
“Jalur panjang” ini mereka tempuh karena harga tiketnya jauh lebih murah daripada penerbangan domestik (misalnya Banda Aceh-Jakarta atau Banda Aceh-Padang).
Dampak dari kondisi ini, masyarakat Aceh ramai-ramai mengurus paspor meski mereka akan melakukan perjalanan dengan tujuan akhir adalah di dalam negeri, seperti Pulau Jawa.
Dalam perkembangan terbaru, maskapai penerbangan yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menurunkan harga jual tiket pesawat rute domestik yang sejak beberapa waktu terakhir sangat dikeluhkan oleh masyarakat.
Sekretaris Jenderal INACA, Tengku Burhanudin mengatakan, Garuda Indonesia memangkas tarif tiket dari Aceh ke Jakarta hampir separuhnya dari Rp 3,2 juta menjadi Rp 1,6 juta.
“Contoh Banda Aceh-Jakarta misalnya yang tadinya Rp 3,2 juta itu Garuda kelihatannya akan membuat Rp 1,6 juta,” jelasnya di Kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (13/1).
Maskapai lain, Batik Air juga ikut menurunkan harga tiket penerbangan rute Banda Aceh-Jakarta hampir setengah harga. Batik Air juga memangkas tarif Jakarta-Bali menjadi Rp 1,9 juta. Mulanya, tarif di jalur itu sebesar Rp 2,9 juta. (her)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Tiket Pesawat Masih 'Selangit', Pariwisata Bakal Mati