Pemilu Thailand - Pencalonan Putri Ubolratana Jadi Perdana Menteri Terancam Batal. Ini Sebabnya
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn menyebut rencana pencalonan Putri Ubolratana sebagai perdana menteri tidak pantas
Bisa menjadi rekonsiliasi politik edan menyembuhkan perpecahan di negara tersebut jika mendapat persetujuan Maha Vajiralongkorn yang mengambil tahta setelah Raja Bhumibol Adulyadej meninggal pada Oktober 2016,
Hanya saja, partai yang mengusungnya tidak cocok karena Thaksin selama ini dianggap sebagai salah satu musuh negara dan melarikan diri dari kasus korupsi saat dia memerintah dulu.
"Jika ini berjalan dengan baik, itu akan menjadi proses rekonsiliasi dan persatuan. Tetapi jika ini tidak berjalan dengan baik, itu akan menimbulkan risiko yang justru lebih berat karena akan melibatkan kerajaan dalam konflik politik," kata Dr Thitinan, pengamat politik di Bangkok, seperti dilansir Reuters.
Raksa Chart adalah partai yang didirikan loyalis Thaksin dan kemungkinan akan bergabung dengan Partai Pheu Thai yang dipimpin oleh Yingluck Shinawatra digulingkan dalam kudeta tahun 2014.
Kelompok ini dikenal sebagai kelompok merah sementara lawannya, partai-partai pro junta disebut sebagai kelompok kuning.
Komisi Pemilihan Umum akan membuat keputusan, apakah akan menyetujui atau menolak pencalonan smeua kandidat, termasuk Putri Ubolratana, pada Jumat pekan depan.
Perdana Menteri saat ini, Prayut Chan-o-cha, adalah panglima militer yang memimpin kudeta 2014 terhadap Yingluck dan kemudian mengambil-alih pemerintahan hingga saat ini.
Prayut akan mencalonkan diri kembali melalui Partai Prangarath Palang, sebuah partai baru yang didirikan oleh para loyalisnya.
"Saya tidak bertujuan untuk memperluas kekuatan saya tetapi saya melakukan ini untuk kepentingan negara dan rakyat," katanya.
