Jokowi Blak-blakan soal Tudingan Pakai Earphone saat Debat Capres 2019: Nggak Usah Fitnah Begitulah
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo alias Jokowi blak-blakan soal earphone saat debat kedua pilpres 2019
Ia menilai Prabowo hanya mampu berbicara soal visi dan misi tanpa mampu mengkonkretkannya hingga program aksi.
"Mereka meng-underestimate Pak Jokowi tidak punya kemampuan debat. Sehingga begitu Pak Jokowi tampil dengan data-data baik kuantitatif maupun kualitatif, maka kaget, dan bikin hoaks baru," papar Arsul.
"Siapa pun yang melihat debat tadi malam, akan bisa menyimpulkan bahwa Pak Prabowo hanya bicara sampai visi dan misi, tapi tidak mampu jelaskan agenda aksi atau program konkrit yang akan dijalankannya kalau terpilih," lanjut Sekjen PPP itu.
Sebelumnya beredar unggahan melalui sebuah akun Facebook yang menyebut tentang dugaan Jokowi menggunakan alat bantu komunikasi saat debat. Alat komunikasi itu berupa earphone dan pulpen yang digunakan Jokowi.
"Sisa debat capres, meninggalkan tanda tanya. BPN harusnya memeriksa telinga Jokowi, ada earphone atau tidak. Jika ada, patut dipertanyakan untuk apa itu earphone, cek juga pulpen yang dipegang Jokowi," demikian tulis akun Agus Ilham. "Ada apa di kuping? Ada wireless earphone? Apa yang sedang didengarkan? Mendengarkan arahan? Atau mendengar rekaman Jawaban?" tulis akun tersebut.
Panggung debat

Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai debat Pilpres kedua lebih baik dari debat perdana.
Namun, Pangi berpendapat pada debat kedua kemarin menjadu panggung capres petahana, Jokowi.
"Secara umum, kita melihat bahwa tidak ada pembaruan pikiran, debat belum visioner, enngak ada harapan yang mampu menjawab kegelisahan dan kekhawatiran rakyat," kata Pangi melalui keterangan tertulis, Senin (17/2/2019).
Pangi menjelaskan ada beberapa catatan terkait debat capres putaran kedua.
Pertama, Jokowi sangat detail menjelaskan soal strategi menjaga keseimbangan pangan dan harga, menyenangkan petani dan menjaga stok, soal nelayan, sumber daya laut, energi, lingkungan serta soal konektifitas infrastruktur dan konsistensi infrastruktur yang akan diteruskan.
"Performa Pak Jokowi cukup bagus, ada data dan lebih detail, lebih tenang dan lebih menguasai apabila diturunkan pada level operasional serta memberikan contoh sesederhana mungkin dan Jokowimenjawab dengan data. Walaupun ada potensi 'data keliru' yang salah dan bisa 'blunder' seperti kebakaran hutan dan soal data impor jagung yang disampaikan Jokowi," katanya.
Dalam debat putaran kedua, Pangi melihat Joko Widodo dan Prabowo Subianto menunjukkan gayanya yang berbeda.
Jokowi tampil dengan gaya menyerang atau agresif, sementara Prabowo tampil dengan gaya patriot, negarawan dengan mengeluarkan gagasan atau narasi besar walaupun belum tuntas dijelaskan secara operasional dan teknis misalnya mengatakan bahwa ‘kami punya falsafah dan strategi lain’.
Jokowi tampil penuh percaya diri, menguasai materi, dan sempat melakukan serangan terukur dan bahkan serangan menohok pada Prabowo.