Warga Desa Pengujan Merasa Bermimpi, Jembatan Penghubung Desa Terbangun

Dua kampung di Pengujan dibelah oleh laut selat Bintan. Selat itu memisahkan dua daratan sehingga terpisah jarak

TribunBatam.id/Aminnudin
Bupati Bintan Apri Sujadi dan rombongan saat meninjau jembatan Pengujan. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Tak pernah terlintas di benak warga Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan kelak di kemudian hari akan membentang kokoh sebuah jembatan di atas laut yang membelah kampung.

Dua kampung di Pengujan dibelah oleh laut selat Bintan. Selat itu memisahkan dua daratan sehingga terpisah jarak. Untuk berhubungan, warga kedua kampung dibantu alat transportasi tradisional pokcai (sejenis rakit).

Fenomena Supermoon Kembali Terjadi, BMKG Ingatkan Masyarakat Pesisir, Ini Kemungkinan yang Terjadi

Beginilah Latihan Siswa Sekolah Polisi Negara Polda Kepri di Polres Karimun

Kontrak Susi Air Habis, Setahun Masyarakat Karimun Mengandalkan Kapal Laut, Sekarang Ada Perintis

Seiring perkembangan zaman, tingkat kebutuhan penyeberangan meningkat. Warga kemudian mengidamkan jembatan yang bisa dilalui kapan saja. Apalagi ketika ada yang sakit dan butuh penanganan medis cepat.

Dulu, setiap kali Musrenbang, usulan jembatan selalu disodorkan namun tak pernah terwujud. Sampai akhirnya, di 2017 peluang itu terbuka.

Mimpi jembatan pun jadi nyata. Dan kini membentang di depan mata.

Pada Selasa (19/2/2019), warga Pengujan mengelar kenduri syukuran atas hadirnya jembatan. Kenduri dihadiri banyak warga.

Kepala Desa Pengujan Zulfitri berkata, kenduri dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur tak terkira. Mimpi panjang bisa berjalan di atas jembatan kini nyatalah sudah.
"Kami berkumpul, berdoa agar hal ini (jembatan) memberikan Keberkahan bagi semua,"ungkapnya.

Bupati Bintan Apri Sujadi hadir di acara kenduri. Kepada warga, ia berpesan agar memanfaatkan akses jembatan sebagai sarana meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik. Meningkatkan potensi. Jangan lupa merawatnya dengan baik.

"Jagalah apa yang kini sudah terbangun. Rawatlah dengan baik,"katanya.

Jembatan Pengujan kata Apri masih belum sempurna. Masih ada tahap finishing. Tapi, secara fungsi sudah boleh dilalui orang dan kendaraan.

Pemkab menggelontorkan dana Rp 3,5 miliar untuk penyempurnaan. Dana itu juga untuk mengadakan fasilitas lampu penerangan di jembatan. Jadi saat malam, jembatan terang benderang.

"Akan dipasangkan lampu, biar tidak gelap,"katanya.

Buat pengusaha pokcai yang selama ini telah berkontribusi memperlancar arus orang dan barang di Pengujan, Apri mengucapkan terima kasih. Jasa pokcai dalam sejarah transportasi masyarakat di Bintan sangat besar. Pokcai adalah bagian dari sejarah Bintan yang tak boleh terlupakan begitu saja. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved