Kondisi Dam Tembesi Memprihatinkan, Daerah Resapan Air Rusak, Mampu Bertahan 2 Tahun Usai Beroperasi
Belum lagi tender pengelolaan dam itu dimulai, dan selesai tahun ini, usia Dam Tembesi diperkirakan tak bertahan lama. Hanya sekitar dua tahun setelah
Penulis: Dewi Haryati |
Dikatakan, permasalahan terkait Dam Tembesi sebelumnya sudah pernah disampaikan ATB kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Dari kepemimpinan Hatanto Reksodipoetro sebagai Kepala BP Batam, kemudian berlanjut di kepemimpinan Lukita Dinarsyah Tuwo. Namun belum ada tindaklanjut yang lebih siginifikan.
"Di pimpinan baru ini, Pak Edy, memang belum kami sampaikan," ujarnya.
Lebih lanjut, Benny mengatakan, kondisi ketersediaan air di Batam saat ini sudah sangat terbatas. Sementara pertumbuhan penduduk Batam, kian bertambah.
• Tes MotoGP Qatar - Danilo Petrucci Masih Kokoh, Vinales dan Valentino Rossi Asapi Marquez
• Kapal Nelayan Terbakar, Ini Penyebab dan Kronologis Hingga Hanguskan 15 Kapal
• Potongan Rambut Sutan Zico Bikin Heboh Netizen: Korban Potong Rumput
• Warga Batam Tak Sabar Nantikan Millenial Road Safety Festival, Lihat Langsung Perisapan Acara
Batam perlu tambahan sumber cadangan air baku lainnya. Di luar kondisi daerah resapan air di Dam Tembesi, Benny menggesa BP Batam segera mengambil sikap.
"Kita ini potensi defisit air. Dam Tembesi seharusnya per awal 2019 kemarin tendernya, tapi baru sekarang mulai tendernya. Targetnya April selesai. Kalau pelaksanaannya memakan waktu 1 tahun, berarti baru siap April 2020, kira-kira banyak keluhan tak nanti?," tanya Benny.
Sebelumnya diberitakan, sedikitnya 9 perusahaan telah mendaftarkan dirinya pada tahapan pra qualifikasi tender pengelolaan Dam Tembesi.
Termasuklah di dalamnya ATB, perusahaan yang telah melayani air bersih di Batam sejak 1995 lalu, dan perusahaan dimana pimpinan BP Batam saat ini, juga menjadi komisaris di dalamnya.
Sementara pada Desember tahun lalu, saat itu setidaknya ada sekitar 37 investor yang berminat untuk mengelola Dam Tembesi, kemudian terakhir berkurang hingga menjadi 9 perusahaan.
"ATB ada, dia konsorsium," kata Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady, Jumat (22/2) di Gedung BP Batam.
Percepatan tender pengelolaan Dam Tembesi ini, termasuk prioritas Edy di kepemimpinannya sebagai Kepala BP Batam. Dalam waktu yang relatif singkat, sebelum April, ia harus menyelesaikan proses tender tersebut, dan mendapatkan pemenang tender.
"Mungkin Senin (25/2/2019) ini kita umumkan daftar perusahaan terpilihnya. Setelah itu kita tender. Pokoknya sebelum April, proses ini sudah selesai. Karena mau cepat juga kan," ujarnya.(*)