Miras Oplosan Tewaskan 150 Orang di India. Jumlah Korban 2 Minggu Terakhir 250 Orang

Jumlah korban tewas 150 orang. Ini adalah tragedi miras oplosan kedua di negara itu selama Februari ini dengan korban lebih 250 orang

AFP
Para korban miras oplosan di negara bagian Assam, India. Sedikitnya 150 orang tewas keracunan 

TRIBUNBATAM.ID, GUWAHATI - Sedikitnya 150 orang tewas akibat minuman keras oplosan di negara bagian timur laut India, Sabtu (23/2/2019).

Angka korban miras oplosan itu berdasarkan laporan dari tiga rumah sakit di bagian timur negara bagian, Assam.

Informasi lainnya menyebutkan jumlah korban tewas 126 orang.

 Ini adalah tragedi miras oplosan kedua di negara itu selama Februari ini.

Dua minggu lalu, tragedi minuman keras oplosan di India menewaskan lebih dari 100 orang di dua negara bagian India utara, Uttarakhand dan Uttar Pradesh.

Hingga saat ini, suasana masih mencekam di Guhwati, ibukota negara bagian Assam, India, karena ada ratusan orang lainnya dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Tim Gabungan Amankan Dua Pasangan Kumpul Kebo di Indekos, Ini yang Mereka Lakukan

Sebut Bawa Bom saat Ditanya Petugas Check In Wings Air, Pria Ini Diamankan di Bandara Maleo Morowali

18 Kapal Nelayan Terbakar, 14 Jam Petugas Berjibaku Padamkan Api, Polisi Periksa Tujuh Saksi

Pihak berwenang mencoba untuk mencari sumber miras oplosan tersebut dan menangkap para pelaku.

"Kami masih memiliki lebih dari 170 orang dirawat di rumah sakit dengan pasien baru dibawa dari daerah terdekat," kata Menteri kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma seperti dilansir TribunBatam.id dari Reuters.

"Kami telah mengirim sampel untuk pemeriksaan forensik untuk memastikan bahan-bahan yang digunakan dalam minuman keras palsu yang menyebabkan kematian begitu banyak orang," tambahnya.

Kematian akibat alkohol yang diproduksi secara ilegal, yang dikenal secara lokal sebagai "minuman keras" atau "minuman keras pedesaan" merupakan kejadian biasa di India.

Tim medis rumah sakit di Guhwati berusaha menyelamatkan korban miras oplosan (AFP)

Miras campuran dari berbagai jenis bahan ini atau di Indonesia dikenal dengan miras oplosan karena banyak orang tidak mampu membeli minuman beralkohol.

Di Assam, produksi dan konsumsi minuman keras biasanya ditemukan di dan di sekitar perkebunan teh oleh buruh perkebunan.

Ada sekitar 10 penyulingan miras oplosan yang berada di sekitar perkebunan teh dan area lainnya, kata Mrinal Saikia, seorang anggota parlemen lokal dari Partai Bharatiya Janata.

Tetapi, bahan utama yang digunakan dalam minuman keras negara dipasok oleh satu orang dari daerah terdekat, katanya.

"Hampir 1.500 orang mengonsumsi banyak minuman keras palsu pada hari Kamis sehingga menyebabkan kematian bagi 150 orang," kata Saikia.

Miras oplosan yang menjadi petaka (Hindustan Times)

Polisi telah menangkap 16 orang sejauh ini.

 "Kami sedang menginterogasi mereka dan akan segera menemukan sumber dan orang-orang yang terlibat dalam memasok banyak zat beracun itu," kata Mukesh Agarwal, kepala polisi tambahan Assam.

Jumlah korban tewas dalam tragedi hooch Assam telah meningkat menjadi 126, mengubah episode tersebut menjadi salah satu kasus kematian hooch terburuk di negara ini dalam beberapa tahun terakhir.

Hindustan Times melaporkan, 71 orang tewas di Rumah Sakit Jorhat Medical College (JMCH), 51 di Golaghat dan 4 di Rumah Sakit Subbagian Titabor di distrik Jorhat.

Menteri utama Assam Sarbananda Sonowal dan Menteri Kesehatan Himanta Sarma pada hari Sabtu meninjau kondisi para korban yang menjalani perawatan di JMCH.

Sonowal mengumumkan kompensasi uang sebesar Rs 2 lakh kepada keluarga dekat almarhum dan Rs 50.000 kepada mereka yang jatuh sakit.

Setidaknya lima orang sudah dijadikan terdakwa selaku distributor minuman keras ilegal tersebut, kata pejabat polisi di Golaghat, Sabtu.

Seorang pejabat tinggi kepolisian mengatakan bahwa setidaknya ada 17 tersangka lain yang terlibat dalam penjualan miras oplosan yang bderedar di seluruh distrik.

Di rumah sakit Perkebunan Teh Halmira, yang menyumbang setidaknya 38 korban. Para pasien mulai berdatangan pada pukul 16.10 sore pada hari Kamis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved