Mahasiswi UMM Meninggal Dunia di Spanyol Saat Pertukaran Pelajar, Impiannya S2 di Inggris
Almarhumah bertolak ke Spanyol pada akhir Agustus 2018 dalam program pertukaran mahasiswa Indonesia-Spanyol selama enam bulan
Ponsel milik Nuriyanti lantas tak bisa dihubungi.
Muawanah menjelaskan, setiap malam bersama suaminya, Moh Iksan (53) mencoba untuk menghubungi namun selalu gagal.
"Tidak ada nada sambung. Barulah Jumat pagi, ponselnya aktif namun bukan dia yang angkat," jelasnya.
Dari seorang teman almarhumah itulah, keluarga pasangan guru SMP itu mengetahui jika kondisi Nuriyanti koma di salah satu rumah sakit di Murcia, Spanyol.
Penelusuran di Instragam almarhumah dengan akun _dinakamiliya, ia terakhir memposting sebuah foto bersama tiga temannya di Bologna, Italy pada 9 Januari.
Foto tersebut ia beri caption, 'Salah satu hal yang selalu saya syukuri setiap hari'. Dilanjutkan 'Nice photographs by: @irwan.oyong.
Muawanah mengatakan, putri kebanggannya memang sosok gadis oportunis dan pantang menyerah untuk meraih masa depan.
• Warga Cuma 135 Orang, Tapi Jumlah Pemilih 236 Orang, Ini Kata Ketua RT 04 Perumahan Sagulung
• Download Lagu MP3 Kau yang Memilih Aku dari Syahrini, Istri Reino Barack di Android dan iPhone
• HEADLINE TRIBUN BATAM - Indonesia Empaskan Juara Bertahan
"Bahkan ia sempat mengatakan ingin melanjutkan S2 di Inggris," katanya sambil berupaya menahan isak tangis meski air matanya mengalir deras membahasi pipinya yang mulai nampak keriput.
Nuriyanti dirawat selama seminggu di Rumah Sakit Murcia sejak 1 Februari. Sejak itu, kondisinya sudah drop dan koma.
Muawanah menambahkan, putrinya terserang sesak nafas karena cuaca dingin.
"Selama belum melihat jenazahnya, semua masih seperti mimpi. Barulah ketika jenazah tiba di sini, saya percaya ia telah meninggal," katanya.
Kepastian penyebab kematian Nuriyanti disampaikan Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) ketika berkunjung ke rumah duka.
Ra Latif menyebutkan, Nuriyanti meninggal karena komplikasi akut; gagal jantung, gagal ginjal, dan gagal pernafasan.
Informasi itu ia terima dari Kepala Dinas Sosial Ir Taufan ZS.
"Selaku pribadi dan bupati, saya sampaikan duka yang mendalam. Almarhumah telah membanggakan keluarga, Bangkalan, dan Indonesia," ungkapnya didampingi Taufan ZS. (*)