Dijamu Presiden Jokowi, Pemain Timnas U22 Curhat Macam-macam. Paling Menyentuh Marinus Wanewar
Jokowi pun merasa heran dengan Marinus, bukan meminta sesuatu berkaitan dengan sepakbola, tapi menyampaikan urusan perbaikan jalan.
Marinus juga menjadi top scorer dengan 9 gol serta membawa timnya memenangi 8 dari 10 pertandingan tersebut.
“Waktu itu saya ikut seleksi di Jayapura. Sekitar 25-26 pemain terpilih, jadi satu tim. Di sana main 11 pertandingan, jadi top scorer. Bikin sembilan gol aja,” kata Marinus.
“Kami lawan FC Den Bosch, setelah itu Feyenoord. Ada tim-tim lain saya sudah lupa, tetapi akademi di Belanda,” ucapnya.
Direktur LCS, Rudolf Yesayas, menyatakan bahwa ada tiga pemain jebolan kompetisi di Belanda itu yang akan ia terbangkan ke Yunani.
Ketiga pemain tersebut semuanya asal Papua, yakni Marinus Wanewar, Yan Pieter Nasadit, dan Reinhard Sokoy.
"Kita harus bangga karena ada putra Indonesia yang dilirik pihak luar dan jadi keberhasilan bangsa Indonesia. Selama ini, Yunani hanya ambil pemain dari Brasil dan Argentina," kata Rudolf.
Dalam menjalani seleksi, ketiga pemain muda tersebut bakal diikutsertakan dalam pertandingan persahabatan bersama Appolon Kalamarias.
Apabila ketiga pemain tersebut lulus dalam tes, maka kontrak permanen bisa segera diberikan dan bisa merumput pada pertengahan musim.
Akan tetapi, diakui Marinus, ada kendala yang menghalangi dirinya berkarier di Yunani.
“Namanya FC (Apollon) Kalamaria, main di divisi dua. Selain itu kami punya masalah di visa. Ditambah lagi teman saya cedera patah tulang. Dari bulan Agustus sampai bulan Desember (2015),” kata eks pelatih Bhayangkara FC.
Batal terbang ke Yunani, Marinus Wanewar bergabung dengan tim besar asal Papua, Persipura Jayapura.
Marinus kemudian pindah ke Bhayangkara FC setelah dirinya tampil membela timnas Indonesia di SEA Games 2017.
Pada 2019, Marinus kembali berkesempatan membela panji Garuda Muda di ajang Piala AFF U22.