Tak Terima Diputuskan Cintanya, Pria Ini Sebar Video Mesum dengan Kekasihnya
Seorang pemuda di Jatisrono, Wonogiri, menyebarkan video mesum dengan kekasihnya karena tak terima di putus hubungan asmaranya.
TRIBUNBATAM.id - Tak terima cintanya diputuskan oleh kekasihnya, seorang pemuda di Jatisrono, Wonogiri, tega menyebarkan video mesum dengan kekasihnya.
Dikutip dari TribunJateng, pelaku adalah AP (18), warga Dusun Jeghok, Desa Rejosari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.
AP secara gamblang memamerkan video mesumnya dengan sang kekasih yang masih di bawah umur berinisial AI (15), yang juga warga Jatisrono,
Video asusila tersebut dikirim AP kepada RA (45), ibu AI.
"Video dikirim beserta pesan bernada ancaman agar AI sudi menemui AP. Lalu RA mencari kebenaran kabar tersebut ke AI. Ternyata benar, video mesum itu adalah mereka," ujar Kapolres Wonogiri, AKBP Uri Nartanti.
Tak hanya kepada ibu AI, AP juga mengirim video asusila tersebut kepada guru mantan kekasihnya tersebut.
• Diduga Mesum di Mobil, Warga Gerebek Pasangan Bukan Pasutri, Ternyata si Pria Teman Suami si Wanita
• Pasangan Mesum Saat Orangtua Pergi Bekerja Digerebek, Satpol PP: Beruntung Tidak Dihakimi Massa
• Saat Orang Tua Pergi, Dua Remaja Ini Pacaran Mesum di Rumah, Digrebek Satpol PP
"AP juga mengirim video serupa ke guru BK AI. Sehingga, beberapa waktu lalu pihak SMA tempat AI bersekolah memanggil orangtua yang bersangkutan," tutur Uri.
Selama berpacaran, AP dan AI melakukan hubungan layaknya suami istri sebanyak tiga kali.
Setiap melakukan persetubuhan, AP merekam menggunakan kamera ponselnya.
"Mereka pacaran. Selama itu sudah tiga kali melakukan hubungan suami istri. Pelaku ternyata merekam adegan-adegan itu menggunakan kamera ponsel," ujar Uri.
Persetubuhan terhadap AI dilakukan AP pada 15 Desember 2018, tanggal 2, dan 19 Januari 2019.
Sebelum videonya disebar, AP sempat mengancam akan menyebar video asusila mereka namun tak digubris AI.
Tindakan nekat AP dilakukan karena ia tak mau hubungannya dengan AI berakhir.
Akibat tersebarnya video tersebut, pihak sekolah mengimbau agar AI pindah sekolah.
"Pihak sekolah mengimbau agar pihak orangtua mau memindahkan AI ke sekolah lain. Hal tersebut dimaksudkan demi keamanan dan kenyamanan AI melanjutkan studi," tambahnya.