SEJARAH INDONESIA
Supersemar - Ternyata Ada Dua Versi Diorama Supersemar di Monumen Nasional, Selalu Ada Perdebatan
"Itu diorama yang selama ini selalu menjadi perhatian dan diributkan," ujar Nur Samin, staf Pelayanan dan Kehumasan Kantor Pengelola Kawasan Monumen
Akhirnya digambarkan Soeharto sedang terbaring di tempat tidur, sedangkan tiga orang jenderal duduk di kursi di samping ranjang.
Menurut analisis Asvi, apabila Soeharto digambarkan memakai seragam, tampaknya kurang masuk akal.
Diberitakan, pada tanggal 11 Maret 1966 Soeharto tidak menghadiri sidang kabinet karena sakit.
Sebaliknya, jika memakai piyama akan tampak kurang berwibawa.
Melalui diorama tersebut, menurut Asvi, sebenarnya Soeharto ingin menyampaikan pesan bahwa ia adalah pihak yang pasif, sedangkan ketiga jenderal itu aktif pada masa-masa peralihan kekuasaan.
"Itu menurut keterangan dari Edhi Sunarso sendiri saat diwawancarai McGregor untuk bahan disertasi. Edhi Sunarso bilang diorama itu untuk memperlihatkan kepasifan Soeharto. Seakan ia tidak berniat apalagi bernafsu untuk mengambil kekuasaan," kata Asvi. (*)
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id dengan judul Tentang Dua Versi Diorama Supersemar yang Selalu Diributkan