Jokowi Sebut Hoaks Pemerintah Akan Larang Azan Adalah Isu Sampah. TKN Lapor ke Polisi

Menurut Jokowi, berita bohong tersebut tidak masuk akal, tetapi masyarakat ada yang percaya dan berdasarkan survei ada 9 juta orang percaya

Tribun Lampung
Jokowi beli mobil-mobilan untuk cucunya Jan Ethes di sebuah pasar di Lampung 

Wakil Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma’ruf, Pasang Haro Rajagukguk (kiri) dan Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Erlinda (tengah) 

Keduanya hadir memenuhi panggilan polisi terkait laporannya terhadap oknum yang melakukan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong atau hoaks terhadap Jokowi.

Pasang Haro menyampaikan sejumlah konten terkait ujaran kebencian dan hoaks yang beredar kepada penyidik.

"Kami akan menyampaikan nanti apa konten-konten atau ujaran kebencian, hoax atau berita-berita bohong kepada penyidik. Nanti biar penyidik yang menelusuri dan mengidentifikasi dan menelusuri siapa pelaku-pelaku penyebar berita bohong ini," ujar Pasang Haro, di Gedung Bareskrim Siber Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, (8/3/2019).

Pria berkacamata itu juga mengatakan pihaknya telah melakukan pelaporan sebelumnya. Ada tiga laporan yang dimasukkan kepada kepolisian.

Mereka membawa sejumlah bukti berupa CD, copy file capture ujaran kebencian dan hoaks yang disebar di media sosial, serta beberapa bukti lainnya.

"Sesuai dengan laporan polisi yang kemarin di LP kan, yaitu LP nomor 285, 286 dan 287. Ini ada tiga laporan. Tiga laporan ini yang kita masukan pada BAP hari ini," kata dia.

Sementara itu, Erlinda mengatakan tiga laporan itu mencakup ujaran kebencian dan hoaks terhadap Jokowi. Salah satunya terkait di Makassar dimana ibu-ibu yang secara masif menggunakan pakaian salah satu partai. Ibu-ibu tersebut menyebarkan isu penghapusan kurikulum agama jika Jokowi terpilih kembali.

"Yang kedua mengaku-ngaku sebagai bagian dari TNI (terkait Jokowi menggunakan uang negara dengan fasilitas negara untuk kampanye). Dan satu lagi dua orang remaja yang sangat menghina bapak kita sebagai RI 1 maupun sebagai paslon 01 (menyatakan bahwa Jokowi mendatangkan warga negara asing untuk memilih)," kata Erlinda.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved