Pembangunan Tol Malang-Pandaan Dihentikan, Ini Fakta-fakta Penemuan Situs Zaman Majapahit
situs purbakala tersebut diduga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang berjaya dari 1293 hingga 1500 Masehi.
2. Pendapat sejarawan terkait penemuan situs

Sejarawan dari Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, mengatakan, berdasarkan struktur bangunan dan letaknya, situs purbakala itu merupakan bekas permukiman masa Kerajaan Majapahit.
"Kalau saya lihat, ini adalah permukiman di daerah aliran Sungai Amprong. Jadi dugaan saya tidak hanya ini, tetapi akan banyak temuan lain di sepanjang daerah aliran Amprong. Ini kebetulan yang ketemu di sini," kata Dwi.
Selain itu, di tempat yang sama ditemukan cermin yang diduga cermin pada masa Kerajaan Majapahit dan koin berupa mata uang.
Hal itu menunjukkan bahwa kawasan Sekarpuro, tempat ditemukannya situs itu, merupakan kawasan permukiman kuno.
Dwi menyampaikan, Puro yang menjadi kata akhir Sekarpuro berarti permukiman. Selain Sekarpuro, ada beberapa daerah lain di Malang yang memiliki nama serupa, yakni Lesanpuro, Ngadipuro (sekarang Sawojajar), dan Madyopuro.
3. Proyek Tol Pandaan-Malang dihentikan sementara

Konstruksi Jalan Tol Pandaan-Malang dihentikan sementara pasca-penemuan situs purbakala dari zaman Majapahit di kawasan Sekarpuro.
"Sementara (pengerjaan proyek) di lokasi tersebut dihentikan sementara," kata Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan-Malang Agus Purnomo, Jumat (8/3/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tidak ada aktivitas konstruksi di titik penemuan situs tersebut.
Sejumlah alat berat dan petugas pembangunan terlihat hanya berjaga-jaga. Titik penemuan situs juga sudah dipasangi garis penanda.
Situs itu tertimbun tanah sekitar 40 sentimeter
4. Petugas minta warga mengembalikan benda yang diambil dari situs

Koordinator Juru Kunci Candi Malang Raya BPCB Jawa Timur Haryoto mengatakan, di lokasi itu juga ditemukan emas, cermin, dan koin yang merupakan alat tukar.
Namun, benda purbakala itu sudah hilang diambil orang.