Iklan PSI Disebut Aneh dan Tidak Penting, Begini Penjelasan Grace Natalie

Pasalnya, dalam iklan PSI itu, hal-hal yang dibahas sama sekali tidak berhubungannya dengan pembahasan politik Indonesia.

Rina Ayu/Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018). 

TRIBUNBATAM.id - Jelang Pemilu Legislatif, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus berupaya membuat namanya makin dikenal masyarakat.

Satu cara yang menarik perhatian adalah iklannya yang banyak disebut warganet aneh dan tidak penting.

Pasalnya, dalam iklan PSI itu, hal-hal yang dibahas sama sekali tidak berhubungannya dengan pembahasan politik Indonesia.

Satu yang paling melekat di masyarakat adalah soal orang Indonesia makan ketoprak pakai nasi.

Simak sejumlah iklan PSI berikut yang TribunWow.com rangkum, Jumat (8/3/2019):

Catet, Inilah Jadwal Lengkap Babak Kualifikasi MotoGP 2019 Qatar hingga Race Day, Live Trans 7

Intip Rahasia Panjang Umur Kane Tanaka, Manusia Tertua di Dunia dan Masih Sehat di Usia 116 Tahun

Redmi Go Resmi Dijual 11 Maret 2019 Seharga Rp 899 Ribu, Cek Spesifikasi Lengkapnya

Hasil FP3 MotoGP Qatar 2019: Duo Repsol Terjatuh, Valentino Rossi Posisi 4 dan Ikut Kualifikasi

 

Dalam sebuah video di saluran YouTube Asumsi, Rabu (20/2/2019), Ketua Umum PSI, Grace Natalie memberikan penjelasan soal mengapa PSI membuat iklan seperti itu.

Dalam video tersebut, pembawa acara, Pangeran Siahaan memberikan pertanyaan yang menurutnya sangat penting.

"Pertanyaan paling penting yang mau gue tanya pertama. Emang benar lo makan ketoprak pakai nasi?" tanya Pange serius.

"Makan," Grace langsung menjawab.

Tampak Pange tertawa saat mendengarkan Grace.

"Makan bistik pakai nasi, makan gado-gado pakai nasi," jelas Grace.

"Jadi semua pakai nasi?" Pange memastikan.

"Pakai nasi," ucap Grace mantap.

"Oke, itu sudah terjawab. Oke. Itu yang paling penting sudah terjawab," kata Pange.

Ia lantas bertanya tentang maksud pembuatan video tersebut.

"PSI, ini kan kalau kemarin lo keluar video lo yang soal ketoprak, apa? Makan ketoprak pakai nasi terus kayak lo ya bikin video meme viral segala macam lah. Banyak yang nanya, 'nik ketua umum partai ngapain sih kelakuannya kayak gini, kurang kerjaan ya?'" ungkap Pange.

Grace tampak tertawa.

"Apa sengaja buat bikin huru-hara ya gitu? Sengaja buat cari perhatian, caper aja untuk meningkatkan elektabilitas?" sambung Pange.

Mendengarkan itu, Grace justru memuji Pange.

Ia menilai Pange sangat rajin mencari komentar-komentar orang terkait iklan tersebut.

"Gue sih suka ngeliatin, karena kan videonya beredar mulu kan," ujar Pange.

Seperti diketahui, video tersebut memang beredar luas di media sosial khususnya Twitter.

Grace pun memberikan penjelasannya.

Menurut Grace, ini dilakukan PSI karena ada peraturan KPU untuk tak beriklan, sementara waktu menuju Pemilu sudah semakin pendek.

"Waktu sudah mepet nih, dan baru kali ini KPU kita tuh buat peraturan, tidak boleh beriklan sampai 21 hari menjelang hari-H," jelas Grace.

"Berarti tanggal 24 Maret nih baru boleh kira sosialisasi di media elektronik atau koran dengan logo partai, dengan visi-misi dan segalanya gitu," imbuhnya.

Sementara, sebelum waktunya itu, partai masih dilarang untuk melakukannya.

"Kita mau mensosialisasi, mau ngasih pesan apa nih yang biasanya kita gaungkan itu, anti intoleransi gitu dan sebagainya nggak boleh kan? Nanti kena semprit," terang Grace.

"Ya sudah ini gimana caranya ya? Sekaligus bagaimana caranya kita juga kepengen memperlihatkan politik itu nggak mesti selalu yang old school gitu kan?"

"Yang selalu harus dengan retorika, kalau bikin sosialisasi lagi megang padi, lagi di sawah, lagi ngangkat tanah kecil, itu basi banget gitu kan."

"Gimana kalau kita tuh ya menunjukkan sosialisasi yang juga bisa tetap fun, tapi nggak pakai bohongin orang. Yasudah kita punya idenya begitu, sesuatu yang bisa memancing rasa penasaran," papar Grace.

Grace menjelaskan, PSI tidak ingin menjadi partai yang sama dengan yang lain.

"Nggak perlu kalau yang lain tuh selalu dengan gambar burung garuda, di padi, di sawah, dengan nenek-nenek, anak kecil. Bagus sihm tapi sudah basi banget itu. Semua orang melakukan itu," ungkapnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved