Dalam Dua Hari, Densus 88 Amankan 2 Teroris di Lampung dan Pontianak. Dilaporkan oleh Orangtua
Satu terduga teroris ditangkap di Lampung, Sabtu, san sehari setelahnya, satu orang lagi ditangkap di Pontianak, Kalimantan Barat, dengan bom rakitan
Panji, kata Sulio, dijemput polisi di depan gang ke lingkungan tempat tinggal mereka, sementara dirinya kemudian dipanggil untuk menyaksikan penggeledahan.
Di tempat penggeledahan, ia tidak melihat benda yang mencurigakan, tetapi dirinya tak mengetahui secara pasti apakah ada penggeledahan di tempat lain.
"Kalau di situ si Ndak ada, tapi saya Ndak tau kalau ada lokasi lain yang digeledah,"ungkapnya.
Sulio mengatakan, bahwa selama Salim Salyo tinggal di sana, ia dikenal sebagai warga yang baik dan tak pernah bermasalah.
"Selama ini bagus-bagus kok. Kalau selama ini jelek ya kita ddak heran, tapi kita heran, ini kan dia baik-baik aja," tuturnya.
Pemilik warung di depan gang bernama Fatimah mengatakan bahwa penangkapan itu berlangsung sangat cepat dan warga sekitar dilarang mendekat oleh polisi.
Fatimah mengaku tak mengetahui banyak tentang pribadi Salim karena memang dirinya jarang berkomunikasi dengan orang tersebut..
Dilaporkan Orangtua

Sehari sebelumnya, Densus 88 Antiteror juga terduga teroris bernama Rinto Sugianto alias Putra Suhada di Lampung.
Rinto ditangkap di kediamannya yang beralamatkan di Jl Sam Ratulangi Gg. Suhada RT 02 Lk 02, Kel. Penengahan Raya, Kec. Kedaton, Bandar Lampung, sekira pukul 17.00 WIB.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Rinto merencanakan perbuatan amaliyah di Polda Lampung dan Jakarta.
Uniknya, pernyataan tersebut disampaikan oleh Rinto kepada orangtuanya sendiri.
"Ia sudah menyampaikan statementnya kepada orangtua akan melakukan amaliyah baik di Polda Lampung dan di Jakarta," ujar Dedi, Senin (11/3/2019).
Dedi mengatakan bahwa Rinto sudah diintai sebelumnya oleh Densus 88 karena terindikasi terpapar oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Ia sendiri dikabarkan sudah lama tidak pulang ke kediamannya.