Kesaksian Irfan Yunianto WNI yang Lolos dari Serangan Teror di Selandia Baru; Semua Orang Panik
Seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia bernama Irfan Yunianto lolos dari maut dalam serangan teror di Masjid Al Noor, Kota Christchurch
Tapi ada suara tembakan beruntun dor dor dor dor, orang-orang mulai panik.
Karena posisi saya persis berada di depan pintu emergency exit, saya langsung buka tanpa halangan.
Orang-orang pada keluar, saya ikut lari. Kami ke luar, lari ke parkiran mobil di belakang, luas.
Semua orang panik, kemudian memanjat pagar.
Di situ ada teman saya yang sekolah penerbangan, 'ke sini, ke sini'.
Ditolong saya memanjat pagar.
Lalu kami sembunyi di rumah penduduk yang pagarnya menempel dengan pagar masjid.
Ada sekitar 15 orang, kami melihat dua orang korban.
Satu luka tembak di bahu kanan. Wah itu parah.
Saya sempat khawatir, bagaimana bila beliau meninggal?
Dia sudah mengucap syahadat dan seterusnya.
Tapi ada orang lain yang menolong, menghentikan pendarahan.
Terus ada satu korban, remaja berusia 15 tahun.
Kakinya bercucuran darah.
Termasuk saya, ada tiga warga Indonesia di rumah warga tersebut.