Kesaksian Irfan Yunianto WNI yang Lolos dari Serangan Teror di Selandia Baru; Semua Orang Panik
Seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia bernama Irfan Yunianto lolos dari maut dalam serangan teror di Masjid Al Noor, Kota Christchurch
Kami menghubungi paramedis yang datang menjemput dua korban tadi.
Kami enggak berani lihat ke luar karena kami takut terkena peluru nyasar atau kalau pelakunya mengejar sampai ke parkiran belakang.
Kami hanya mendengar polisi menyisir, di parkiran belakang.
Mereka melihat kami kemudian berteriak 'Get into the house!'
Saya menghubungi supervisor dan KBRI.
Di dalam rumah kami saling menguatkan.
Sekitar lima jam kami ada di rumah warga tersebut.
Dia pria pensiunan dokter mata berusia 60-an tahun.
Selama sembunyi di rumah itu, tuan rumahnya menyalakan televisi.
Kami melihat laporan berita.
Wah sudah.
Memang terguncang karena teringat ada kerabat, keluarga yang jadi korban,
Ada yang meninggal di dalam.
Kami coba saling support.
Sekitar jam 19.00 baru kami dievakuasi sama polisi.
Saya diantarkan ke rumah, sampai di rumah jam 19.30 waktu setempat. (*)