Diajak Main di Kosan Oleh Wanita Cantik, Pria Ini Terjebak Dan Harus Bayar Rp 5 Juta

Gadis Muda berusia 23 tahun ini diamankan polisi bersama tiga orang lelaki komplotanya. Ia mlakukan pemerasan dengan cara tidak biasa. Pasalnya, Korb

Editor: Eko Setiawan
warta kota
Ilustrasi penggerebekan perselingkuhan. 

TRIBUNBATAM.id - Gadis Muda berusia 23 tahun ini diamankan polisi bersama tiga orang lelaki komplotanya.

Ia mlakukan pemerasan dengan cara tidak biasa. Pasalnya, Korbannya yang ia peras masuk dalam jebakanya.

Yakni dengan cara mengajak korban kencan dikamar, kemudian ada orang yang masuk untuk memeras korban.

Terakhir diketahui, orang yang memeras tersebut merupakan komplotannya.

Wanita bernama Berta Liana (23) sengaja mengajak korbannya untuk berkencan di kamar indekosnya di Kampung Ono Harjo, Lampung Tengah.

Berta berkomplot bersama tiga pria lalu memeras korbannya yang datang ke kamar indekos di Lampung Tengah.

Tarif Kawin Kontrak Dengan Gadis Pontianak Rp 25-40 Juta, Pria Asing Sasar Keluarga Miskin

Hati Hati! 3 Jenis Makanan Yang Sering Dikonsumsi Ini Punya Efek Berbahaya Bagi Kesehatan Otak

Xiaomi Redmi Note 7 Kamera 48 MP Diluncurkan di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya

Alasan AFC Belum Beri Izin Ezra Walian Bela Timnas U23 Indonesia di Kualifikasi AFC U23 2020

Komplotan pemeras ini akhirnya ditangkap aparat Polsek Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Kepala Polsek Terbanggi Besar, Komisaris Donny Hendridunand mengatakan, penangkapan para tersangka berdasarkan pengembangangan yang dilakukan jajarannya atas laporan korban Lukman Hakim.

"Begitu laporan korban kami terima, lalu para tersangka kami tangkap, Rabu ini di kediaman masing-masing," ujar Donny.

Keempat tersangka adalah Berta dan Sutat, ditangkap di Kampung Ono Harjo, Indra ditangkap Kampung Terbanggi Besar dan Efendi di Gunung Sugih.

Polisi juga mengamankan barangbukti satu unit sepeda motor merk Mio Soul warna hijau biru.

Para tersangka dijerat Pasal 368 KUHPidana dengan ancaman 9 tahun penjara.

Peristiwa ini bermula dari pertemuan Berta dengan korban Lukman Hakim di Bandar Jaya, Lampung Tengah.

Pada pertemuan itu, Berta dan Lukman Hakim saling bertukar nomor WhatsApp.

Komunikasi berlanjut ke aplikasi WhatsApp.

Ternyata Berta bersama tiga rekannya sengaja mengatur skenario untuk menjebak Lukman.

Berta mengajak Lukman berkencan di kamar indekosnya di Kampung Ono Harjo, Lampung Tengah.

Datanglah Lukman seorang diri ke indekos Berta melalui pintu belakang, pada Selasa, 19 Maret 2019 sekitar pukul 22.00 WIB.

Setelah beberapa lama berduaan di dalam kamar, tiba-tiba datang dua orang Indra dan Efendi berpura-pura melakukan penggerebekan.

Tak lama kemudian, datang Sutatno (Sutat) yang mengaku sebagai suami Berta Liana.

Dalam kondisi tersebut korban terdesak dan tak bisa berbuat apa-apa karena digerebek oleh ketiga orang lelaki.

Sutat meminta uang damai kepada korban sebesar Rp 20 juta malam itu juga.

"Tersangka Sutat mengancam menggunakan senjata tajam memaksa saya menyerahkan uang damai," kata Lukman.

Karena tak ada uang, Lukman pun harus meminjam uang dari kerabatnya.

Pergilah Lukman diantar Sutat ke rumah kerabat Lukman meminjam uang.

Pada saat itu Lukman hanya mendapat pinjaman sebesar Rp 2,5 juta.

Lukman berjanji akan mencari lagi uang keesokan hari.

Detik-detik Fenomena Alam, Hari Tanpa Bayangan di Pontianak, Hingga Telur Mentah Berdiri

Download Lagu MP3 Populer di Android dan iPhone, Ada Noah, Sheila On 7 hingga Ost Film Dillan 1991

Tong Yun Kai Cup 2019 - Jadwal Indonesia vs Thailand di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2019 Hari Ini

Link Live Streaming Drama Korea The Last Empress Kamis (21/3), Tayang Di Trans TV Pukul 18.00 WIB

Namun, korban hanya bisa memenuhi uang sebesar Rp 2,5 juta lagi, sehingga total uang yang sudah ia beri Rp 5 juta.

Sadar dirinya ternyata dijebak oleh sindikat pemeras, Lukman pun melaporkan mereka.

Berta Liana mengatakan, bersama tiga rekannya melakukan penjebakan kepada Lukman Hakim.

"Nantinya, setelah korban ketakutan lalu dapat menyerahkan uang yang diinginkan," papar dia.

Namun begitu, wanita yang mengaku belum bekerja itu mengatakan baru beberapa bulan terakhir kenal dengan ketiga tersangka lainnya.

Selain itu, aksi pemerasan dengan modus chating dan berkencan itu baru satu kali dilakukan.

Sutat (40) mengatakan uang hasil pemerasan terhadap korban sudah mereka bagi tiga.

Setiap orang mendapat bagian berbeda sesuai dengan perannya masing-masing.

"Hasil kami bagi, saya mendapatkan Rp 900 ribu, Efendi dapat Rp 750 ribu, sementara Berta dan Indra dapat Rp 2,1 juta. Sisanya Rp 250 ribu kami bagi untuk makan dan rokok," terang Sutat kepada penyidik kepolisian.

Ia menjelaskan, modus pemerasan dengan mengumpankan teman perempuan mereka sengaja dilakukan.

Tujuannya guna mendapatkan keuntungan dari uang perdamaian yang mereka sepakati. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Wanita Cantik Beri Kode Main di Kosan, Pria Ini Malah Masuk Pintu Belakang, Rp 5 Juta Melayang

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved