Komplotan Begal Dibekuk Polisi, Dua Orang Anggotanya Ternyata Masih Usia Pelajar

Dua Remaja yang masih sekolah bergabung dalam komplotan begal. Mereka merupakan Pelajar SMA dan pelajar SMK. Dua pelajar itu berinisial AD (17) dan

Editor: Eko Setiawan
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ilustrasi- Aparat kepolisian memperlihatkan barang bukti senjata tajam yang digunakan pelaku begal 

Tersangka minta paksa ponsel dan uang Rp 13.000 di dalam saku korban.

Tersangka juga minta jaket dan kaus yang dikenakan korban.

Sahkan Gol Patrich Wanggai, Kapten Persija Ismed Sofyan Pertanyakan Kualitas Wasit Thoriq Alkatiri

Hen dan Nang Diancam Hukuman Mati, Sengaja Rancang Pembunuhan Melinda Zidemi

Yuk Belajar Sambil Berwisata di Kawasan Taman Rusa Sekupang Batam

Sementara itu, teman-teman Khoirul ikut memukuli korban.

Karena ketakutan, dua korban melarikan diri ke arah timur.

“Khoirul memaksa dan mengancam korban menggunakan pisau miliknya agar korban menyerahkan barang-barangnya.”

“Sedangkan teman-temannya ikut memukuli korban,” katanya.

Setelah berhasil mendapat apa yang diinginkan, Khoriul dan teman-temannya meninggalkan korban begitu saja.

Akibat dari perbuatan yang dilakukan tersangka, empat korban mengalami luka akibat pukulan.

Sedangkan korban bernama Ridho Cahyo (14) meninggal dunia di Sungai Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi dua hari kemudian.

“Dua korban yang melarikan diri itu masuk ke Sungai Garon. Satu orang bisa berenang. Tapi satu orang lain tidak bisa berenang.”

“Akhirnya korban itu ditemukan dalam kondisi meninggal dua hari kemudian,” katanya.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Pelajar SMA dan Pelajar SMK Ini Bergabung dalam Komplotan Begal di Madiun, Ada 1 Korban yang Tewas

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved