Najib Razak Gagal Rayu Jaksa Tangguhkan Kasus Korupsinya. Pendukungnya Ricuh di Pengadilan
Mantan PM Malaysia Najib Razak kembali dihadapkan ke persidangan dugaan korupsi dana SRC International Sdn Bhd, anak perusahaan 1MDB
Persidangan Najib Razak sempat ditunda dua kali karena permintaan pembelanya dengan berbagai alasan.
Para kritikus menuduh pengacara Najib menunda persidangan untuk memungkinkannya menggalang dukungan dan menyerang pemerintahan Mahathir Mohammad.
Pendukung bikin ricuh
Puluhan pendukung Najib Razak terlihat hadir di pengadilan untuk memberikan dukungan, di antaranya berasal dari wanita UMNO serta sejumlah ormas lain.

Suasana sempat ricuh karena para pendukungnya memaksa ingin masuk ke ruang sidang sementara polisi mencegahnya.
Satu di antara pendukung Najib yang menentang larangan itu adalah mantan anggota parlemen Padang Serai, N Gobalakrishnan.
Ia berteriak-terika untuk memaksa masuk sementara pihak pengadilan berusaha untuk menenangkannya karena akan mengganggu persidangan.
Gobalakrishnan menuduh pengadilan seperti "pengadilan rimba" kerana melarang pendukung Najib masuk.
“Jangan jadikan ia seperti pengadilan rimba, tolong izinkan saya masuk ke dalam, kamu sepatutnya hormat pengadilan... Saya tahu hak saya,” katanya.
Namun akhinrya Gobalakrishnan mundur mengeluarkan sidang karena polisi ikut campur memintanya untuk menjauh karena telah mengganggu ketertiban umum.
Uang Masuk Rekening
Jaksa Tommy Thomas dalam pernyataan pembukaan sidang mengatakan bahwa pihaknya akan membuktikan pada 10 Februari 2015 adanya aliran dana sebesar RM10 juta secara ilegal dari rekening perusahaan ke beberapa rekening dan barakhir ke rekening pribadi Najib.
Tommy mengatakan, pihaknya juga akan membuktikan bahwa Najib mengeluarkan 15 cek peribadi dari akun pribadi sebesar RM 10,776,514.
Cek pribadi itu untuk pembayaran renovasi rumah pribadi di Langgak Duta dan di Pekan, Pahang serta kepada partai politik anggiota Barisan Nasional.
Selain itu, jaksa juga mengungkapkan bahwa pada Desember 2014, Najib juga belanja di butik Chanel di Honolulu, Amerika Serikat menggunakan kartu kredit sebesar US $130,625.
Kartu kredit pribadi Najib Razak itu kemudian dibayar oleh SRC International.