Klarifikasi Ma'ruf Amin soal Video Ahok Sumber Konflik, Ma'ruf Amin: Videonya Enggak Utuh
"Ya saya kira videonya enggak utuh. Kalau utuh kan tahu orang (makna sesungguhnya)," ujar Ma'ruf di sela-sela rangkaian acara kampanye terbuka di Garu
TRIBUNBATAM.id - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan, videonya yang beredar di media sosial menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sumber konflik dipotong.
Karena dipotong, Ma'ruf merasa makna sesungguhnya dari ucapan tersebut tidak utuh dan menjadi bias.
Diketahui, sebelumnya beredar video di media sosial di mana Ma'ruf menyebut Ahok sebagai sumber konflik sehingga harus dikalahkan.
Ma'ruf menyatakan, ada konteks yang dihilangkan dalam video tersebut.
• Merasa Dirinya Seekor Anjing Bukan Manusia, Tiap Hari Pria Ini Berperilaku Seperti Anjing
• Diciduk Polisi Usai Pesta Sabu, Operator Crane Ini Sembunyikan Narkoba di Celana Dalam
• Diduga Tersandung Kasus TPPU, Mantan Wakil Gubernur Bali Ditangkap Polda Bali di Bandara Ngurah Rai
• Sindikat Pembuat Dokumen Palsu Berhasil Menjual Dokumen Seharga Rp 150 Ribu, Ini Alat yang Digunakan
Ia menceritakan pernyataannya dalam video tersebut dilatarbelakangi oleh kunjungan para pemuka agama yang mengajaknya untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2019 sebagai saingan capres petahana Joko Widodo.
Ajakan tersebut, lanjut Ma'ruf, berangkat dari kesuksesan Anies mengalahkan Ahok di Pilkada Jakarta 2017.
Ma'ruf lantas menolak ajakan tersebut.
Ia menilai Jokowi tidak seperti Ahok sehingga ia lebih memilih mendukung Jokowi.
"Saya tak setuju, saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu menggunakan istilah itu apa namanya, sumber konflik. Terjadi konflik itu karena Ahok. Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah. Kalau dia terus (jadi Gubernur), menjadi konflik, akan (terus) bangsa ini berkonflik," lanjut Ma'ruf.
Ma'ruf lantas mengatakan, para pemuka agama yang mengajaknya mendukung Anies kini beralih mendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Ia menambahkan, Jokowi tak bisa dikalahkan dengan cara seperti meredam suara pemilih Ahok di Pilkada DKI.
Sebab, Ma'ruf mengatakan Jokowi bukan sumber konflik.
"Jadi waktu itu saya bilang, saya enggak setuju (dukung Anies). Pak Jokowi berbeda dengan Ahok. Ahok itu sumber konflik. Kalau Pak Jokowi kan bukan," ujar Ma'ruf.
"Tapi Pak Jokowi tidak. Makanya saya cenderung mendukung Pak Jokowi ketimbang Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah. Sekarang Pak Jokowi. Konteksnya itu," lanjut dia.
Viral Video Maruf Amin Ungkap Alasan Ahok Harus Dihabisi
Sementara itu di lini masa Twitter beredar beredar potongan video mirip KH Maruf Amin bersama sejumlah tokoh agama termasuk Ust Yusuf Mansur.
Dalam video berdurasi 27 detik itu Maruf Amin tampak memberikan pengarahan kepada tokoh-tokoh tersebut.
Video yang diunggah akun KingPurwa tersebut terdengar instruksi Maruf Amin untuk menghabisi Ahok.
Apa alasannya? Simak videonya berikut ini:
Maruf Amin menerangkan, video yang tersebar tidak utuh, sehingga konteks tidak bisa dilihat secara luas.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berujar, video tersebut merupakan pertemuan dengan beberapa ustaz.

"Nah, sekarang saya buka aja. Beberapa ustaz waktu itu minta ngajak saya untuk dukung Anies sebagai calon presiden," ungkap Maruf Amin di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).
Sejumlah ustaz meyakini Anies Baswedan akan memenangi kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Menurut Maruf Amin, mereka menilik dari hasil pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017, ketika Anies Baswedan berhadapan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Mereka mengaca itu (Anies Baswedan maju capres) bisa berhasil ketika Anies mengalahkan Ahok di Jakarta," jelas Maruf Amin.
Maruf Amin tidak setuju dengan pandangan sejumlah ustaz pada pertemuan itu.
Karena, Maruf Amin berpandangan, Ahok berbeda dari calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi).
Ahok terjerat kasus penodaan agama yang memicu gerakan massa, sedangkan Jokowi tidak.
"Saya tidak setuju. Saya bilang, kalau Ahok itu, saya waktu itu, menggunakan istilahnya itu apa namanya, sumber konflik. Terjadi konflik itu karena Ahok," paparnya.
"Oleh karena itu, tentu Ahok ya kita harus cegah. Kalau dia terus menjadi konflik, akan bangsa ini berkonflik," imbuh Maruf Amin.
Maruf Amin akhirnya memilih mendukung Jokowi di Pemilihan Presiden 2019. Sebab, pembangunan di era Jokowi bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Makanya, saya cenderung mendukung Pak Jokowi daripada Anies. Biar nanti Anies 2024 ke atas bolehlah, sekarang pak Jokowi. Konteksnya itu," beber Maruf Amin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klarifikasi Ma'ruf Amin soal Videonya yang Menyebut Ahok Sumber Konflik"