Kisah Asmara Budi Hartanto dengan Aris Sugianto Dibalik Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper
Kisah Asmara Budi Hartanto dengan Aris Sugianto Dibalik Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala Dalam Koper
Di sana ada juga salah satu pelaku, Aziz Prakoso yang menegur keduanya agar tak ribut.
Potongan kepala Budi Hartanto (lingkaran merah) ketika akan disatukan dengan badannya di liang lahat
• Kisah John Kei, Alasan Dirinya Jadi Pembunuh yang Kini Berobat: Cukup Saya Miskin, Anak-anak Jangan
• Rumah Sakit Jiwa Sediakan 309 Kamar Untuk Caleg yang Gagal Bertarung di Pemilu 2019, Ada Ruang VVIP
• DETIK-DETIK Banjir Bandang Disertai Lumpur Hantam Nagari Situjuah Kabupaten 50 Sumbar
Diketahui rumah Aziz dan warung Aris memang berdekatan alias tetangga.
Namun Budi malah menampar Aziz dan berkata bahwa ini bukan urusannya.
Aziz lantas balas menampar Budi dan guru honorer itu lantas mengambil sebilah golok sepanjang 10 cm untuk dikibaskan ke arah Aziz.
Namun Aziz dapat menangkis dan merebut golok tersebut sebelum akhirnya ia membabat tubuh Budi Hartanto.
"Kemudian korban jatuh tertelungkup, lalu teriak-teriak, saat itulah Aziz berkali-kali menyabet golok," tutur Gupuh.
Warung kopi tempat pembunuhan Budi Hartanto
Melihat orang yang dicintainya sekarat, Aris malah membantu Aziz dengan menyumpal mulut Budi.
Usai Budi tewas, Aris dan Aziz berusaha menghilangkan jejak denga cara memutilasi kepala korban dan membuangnya ke dam Sungai Bleber.
Sedangkan badan korban dimasukkan koper dan dibuang ke bawah jembatan Karang Gondang, Udanawu, Blitar.
Jadi bisa dikatakan kasus ini cukup rumit, Aris mengakui mencintai Budi, tapi kekasihnya dibantai Aziz, bukan dibela, tapi Aris bantu membunuhnya. (*)