PEMILU DAN PILPRES 2019
Ketua KPPS di Purwakarta Terkulai Saat Bertugas Lalu Meninggal Dunia
TPS 03 Desa Cipeundeuy, Bojong, Kabupaten Purwakarta, diselimuti duka. Ketua KPPS meninggal saat menjalankan tugas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNBATAM.ID, PURWAKARTA - TPS 03 Desa Cipeundeuy, Bojong, Kabupaten Purwakarta, diselimuti duka.
Saat pemungutan suara di TPS itu, Rabu (17/4/2019), tiba-tiba saja Ketua KPPS Deden Damanhuri (46), jatuh terkulai.
Saat diboyong ke klinik kesehatan, nyawanya tak tertolong, meninggal dunia.
Sebelum meninggal dunia, Deden Damanhuri sempat memanggil para pemilih untuk mencoblos di bilik suara.
• HANYA HARI INI! Gratis Tiket Nonton Film & Minuman di CGV, Cukup Tunjukkan Jari Ungu
• Kocak! Waria Ikut Nyoblos Pemilu 2019, Stefi Ngamuk di TPS saat Petugas Panggil Nama Aslinya
• Hotman Paris Ngebet Kenalan Dengan Bripda Vani Simbolon Polwan Cantik Pengawas Pemilu yang Viral
Seorang warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya membenarkan Deden Damanhuri meninggal dunia, di tengah tugasnya sebagai Ketua KPPS.
"Katanya, Beliau sempat mengeluhkan sakit. Kemudian, warga dan kerabatnya sempat membawa Deden ke klinik," kata warga tersebut saat ditemui di TPS 03.
Menurut informasi yang didapat, Deden sempat memimpin aktivitas pemungutan suara di lokasi tugasnya.
Tiba-tiba, Deden pingsan, dan kemudian membawa ketua KPPS ini ke klinik terdekat.
Namun naas, saat perjalanan menuju ke klinik Deden menghembusan napas terakhirnya, Warga, kemudian membawa ketua KPPS ini ke rumah duka.
"Tadi tidak sempat diperiksa di klinik karena kondisinya sudah meninggal. Sekarang, jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka," ucap dia.
Rumah duka yang lokasinya tidak jauh dari TPS itu kini ramai oleh sejumlah pelayat.
Selain warga, sejumlah tokoh yang melayat ke rumah duka dia ntaranya Wakil Bupati Purwakarta, Aming, sejumlah komisioner KPU Purwakarta, petugas pengamanan dari Polres Purwakarta dan pejabat unsur Muspika lainnya.
Meski ada kejadian yang menyedihkan, pantauan di lokasi, proses pemungutan suara untuk Pemilu serentak ini tetap berlangsung normal.
Meski jumlah KPPS yang seharusnya tujuh orang, tapi di TPS tersebut kini berjumlah enam orang ditambah dua petugas ketertiban TPS.
Sejumlah warga terlihat hilir mudik untuk menentukan pilihannya memilih pemimpin dan wakilnya di dewan.
Bupati Purwakarta Hamil Tua tetap Memilih
Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika tetap menggunakan hak pilihnya di TPS 7, Sawah Kulon, Pesawahan, Purwakarta, Rabu (17/4/2019) meskipun sedang hamil besar.
Anne bahkan memutuskan untuk berjalan kaki menuju TPS untuk mengikuti proses pemungutan suara.
"Meskipun sedang hamil besar, tidak menjadi alasan untuk saya tidak pergi ke TPS, untuk mencoblos," kata Anne Ratna Mustika usai mencoblos, Rabu (17/4/2019).
Anne Ratna Mustika berharap dalam Pemilu 2019 di Purwakarta bisa berjalan lancar, aman, dan damai.
Serta, diharapkan pula warga yang mencoblos di Purwakarta tidak ada yang golput.
Sementara itu, Anne Ratna Mustika juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah maupun penyelenggara Pemilu 2019.
Sebab, sejumlah pihak tersebut telah bekerja keras, salah satunya ialah telah maksimal menyosialisasikan tata cara pencoblosan.
"Semoga semua masyarakat yang telah mempunyai hak pilih menggunakan hak pilihnya dan tidak kesulitan memilihnya. Semoga semuanya lancar dan berbahagia karena ini adalah pesta, pesta demokrasi negara ini," ucapnya.
Pada kesempatan itu pula, Anne Ratna Mustika meminta kepada semua lapisan masyarakat untuk tetap tenang dan menerima secara baik siapapun presiden yang terpilih.
Sebab menurutnya, kemenangan yang didapat oleh presiden terpilih itu adalah pilihan rakyat Indonesia.
"Diharapkan setelah Pemilu ini selesai, seluruh daerah di Indonesia khususnya Purwakarta tetap aman, damai, tertib dan kondusif," ujar dia menambahkan. (Haryanto)
