Pria yang Rekam Mahasiswi NUS Singapore Mandi Tak Dihukum, Puluhan Ribu Orang Teken Petisi
Petisi itu mendesak NUS menjatuhkan hukuman yang lebih keras kepada mereka yang melakukan pelanggaran seksual di kampus universitas.
Monica mengungkapkan rasa frustrasinya karena universitas tidak berbuat lebih keras terhadap pelaku, seorang mahasiswa Teknik Kimia.
Menurut Monica Baey, universitas telah meminta pelaku untuk menulis surat permintaan maaf kepadanya dan menjalani konseling wajib.
Dia juga dilarang memasuki Eusoff Hall dan diskors selama satu semester.
NUS sendiri dalam sebuah pernyataan Sabtu lalu, mengkonfirmasi bahwa kasus itu diselidiki oleh polisi dan pria itu diberi peringatan bersyarat 12 bulan oleh pihak berwenang.
Universitas juga mengatakan bahwa mereka akan membuat komite untuk meninjau aturan disiplin dan kerangka kerja pendukungnya.
NUS mengatakan bahwa komite akan mempelajari pendekatan yang diambil oleh lembaga internasional lainnya, mengumpulkan pandangan dari berbagai pemangku kepentingan, dan berbagi temuan serta tindak lanjutnya pada tahun akademik baru, yang dimulai pada bulan Agustus.
Desakan mahawiswa
Pada hari Minggu, Monica Baey dan hampir 500 mahasiswa lainnya juga menandatangani petisi yang dialamatkan kepada beberapa kepala universitas, menyerukan lebih banyak kejelasan tentang anggota komite.
Mereka meminta perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa, seperti yang berfokus pada kesetaraan gender, untuk dimasukkan.
Petisi mereka juga menyoroti kurangnya dukungan bagi para korban pelecehan seksual dan mengusulkan agar NUS membuat saluran langsung bagi para siswa untuk melaporkan kasus-kasus semacam itu, di antara langkah-langkah lainnya.
Dokumen tersebut memuat daftar kemungkinan tingkat hukuman untuk pelanggaran pelecehan seksual yang harusnya berada di bawah Kode Etik Mahasiswa Universitas.
Secara terpisah, empat organisasi mahasiswa NUS menyatakan keprihatinan mereka tentang keamanan lingkungan kampus dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Senin.
Grup-grup tersebut adalah enCAPTsulate, Gender Collective, The G Spot dan tFreedom.