Pria yang Rekam Mahasiswi NUS Singapore Mandi Tak Dihukum, Puluhan Ribu Orang Teken Petisi
Petisi itu mendesak NUS menjatuhkan hukuman yang lebih keras kepada mereka yang melakukan pelanggaran seksual di kampus universitas.
Pernyataan itu mendesak universitas untuk memperkuat tanggapannya terhadap pelanggaran seksual di tempat tinggal NUS, dan meningkatkan upaya pendidikan tentang kesetaraan gender dan rasa hormat di kalangan mahasiswa.
Sebelumnya, medias publik Stomp mengbunggah sejumlah postingan Insta Story Monica Baey pada Jumat (19/4/2019) lalu.
Stomp juga sempat mewawancarai Monica terkait peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.20 waktu sete,mpat di Eusoff Hall.
Ia melihat sebuah iPhone mencuat dari bawah pintu kamar mandi ketika ia berbalik untuk mengambil handuknya.
Sebelum dia bereaksi, telepon itu menghilang dan dia mendengar pria yang mengintip keluar dari kamar mandi.
"Aku terkejut dan keluar, lalu mengambil teleponnya,” katanya, "Aku benar-benar tertekan dan kemudian keluar dari kamar mencari bantuan."
Dia menambahkan bahwa mahasiswa yang mengambil video itu orang yang dikenalnya, seorang mahasiswa juga.
Mental terganggu
Ia kemudian melaporkan kasus itu ke NUS dan butuh dua bulan sampai akhirnya pihak universitas mengeluarkan “peringatan keras bersyarat 12 bulan”.
Universitas juga menskor mahasiswa itu selama satu semester, melarangnya memasuki asrama kampus serta membuat surat permintaan maaf kepada Monica.
Monica sepertinya tidak puas dengan hukuman itu sehingga ia kemudian melemparkannya ke publik melalui media sosial.
Monica mengatakan,. pria itu berada di bawah "pengaruh alkohol".
Monica kecewa karena mahawiswa itu dilepas dengan mudah sementara ia sendiri sedang mengalami kerusakan mental dan dia takut pergi ke toilet sendirian sekarang.
Ketika Stomp menanyakan, mengapa dia membagikan pengalamannya berbulan-bulan setelah kejadian itu, Monica mengatakan."Saya merasakan ketidakadilan yang parah karena saya baru-baru ini melihatnya (pria itu) berada di sebuah pesta dan olahraga di instagram,.”