Menhub Khawatir Tiket Masih Mahal Jelang Lebaran, Minta Darmin Nasution Intervensi
Tiket rute Batam-Makassar, untuk Garuda misalnya, yang tahun lalu berada di kisaran Rp 2,5 juta hingga Rp 3,1 juta, kini masih diatas Rp 4 juta
Penulis: Dewi Haryati |
Dia menyebutkan, kini infrastruktur bandara dan animo warga bepergian di Indonesia semakin baik dan bertambah.
Jika ditotal setiap tahun, Budi bilang perjalanan udara kenaikannya bisa di atas rata-rata yakni 7%.
Tapi, ia memperkirakan untuk tahun ini kenaikannya tidak bisa mencapai 7%.
"Untuk tahun ini kita prediksi kenaikan pemudik bisa mencapai 3-4% tapi kalau udara pasti di atas rata-rata sekitar 7%. Tapi kayaknya tahun ini nggak bisa sampai 7% karena masalah tiket ini," tutup Budi.
Rencananya, pekan depan Darmin akan memanggil Menteri Perhubungan atau Menhub, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak maskapai, yakni Garuda Indonesia.
"Kami sudah membicarakan tadi perlu ada aturan yang jelas mengenai batas atas dan batas bawah itu supaya dipatuhi," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis siang.

"Karena biasanya jelang Idul Fitri dia naik lagi. Jadi nanti dari Kemenhub akan menjelaskan secara lebih rinci," sambung dia.
Masalah mahalnya tiket pesawat dinilai perlu diselesaikan oleh pemerintah karena bisa berdampak kepada melonjaknya laju inflasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga tiket pesawat terus menerus menyumbang inflasi sejak November 2019.
Penerbangan Lebaran Diprediksi Sepi
Tingginya harga tiket domestik yang terjadi sejak Januari 2019 itu diperkirakan akan berimbas pada maskapai. Banyak warga yang keberatan, dan terpaksa mengurangi jadwal terbangnya kecuali benar-benar penting.
Bahkan, saat Lebaran nanti diprediksi tidak akan terjadi lonjakan penumpang yang signifikan sehingga maskapai tidak akan menikmati peak season seperti tahun-tahun sebelumnya.
”Kami pakai patokannya Imlek kemarin. Tidak ada penerbangan yang mengajukan penerbangan ekstra. Pas libur Natal-Tahun Baru lalu, jumlah penerbangan ekstra hanya dalam hitungan jari,” kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman dalam acara Kongkow Bisnis PasFM 92,4 tentang Dilema Harga Tiket Pesawat di Jakarta, Rabu (24/4/2019) lalu.
Menurut Gerry, jika pada awal bulan Ramadhan penumpang tidak banyak, saat Lebaran penumpang akan tetap sepi.
”Biasanya orang yang pulang di awal puasa tidak akan pulang lagi saat Lebaran. Nah, jika dia tidak pulang saat awal puasa, kemungkinan besar dia juga tidak pulang saat Lebaran karena harga tiket akan lebih mahal lagi. Demikian juga yang pulang saat Lebaran, belum tentu akan pulang dengan pesawat,” kata Gerry.