Pembunuhan di Selatpanjang Masih Misteri. Sebelum Ditikam di Leher, Erna Sempat Melawan
Melihat Erna bersimbah darah di dapur, Ali Amran langsung lari ke luar rumah menuju warung kopi Saudara Duan untuk memberitahukan kepada warga
"Saksi I (Ali Amran) mendekati pintu rumah korban yang terbuka tersebut untuk mengecek ada atau tidaknya tukang yang bekerja. Akan tetapi saksi tidak menemukan tukang yang sedang bekerja maupun orang lain di dalam rumah korban," ujar Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek, Rabu (1/5/2019)..
Setelah itu Ali bersama dengan anaknya menuju ke rumahnya.
Saksi kemudian menuju dapur rumahnya.
Saat itulah Ali Amran kaget karena melihatr korban sudah tergeletak dalam kondisi bersimbah darah.
"Melihat hal itu, Ali Amran langsung lari ke luar rumah menuju warung kopi Saudara Duan untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada warga sekitar," ujar La Ode.
Dicek bidan sudah meninggal
Hanya dalam waktu singkat, informasi tersebut langsung menyebar di Kota Selatpanjang yang tak terlalu luas tersebut sehingga warga langsung berkerumun di lokasi kejadian.
Saat Tribun tiba di lokasi, di bagian belakang rumah Ali Amran, terlihat darah berceceran di lantai.
Seluruh keluarga korban yang berkumpul di rumah sebelah, terlihat terpukul.
Terutama sekali suaminya, Saipul (37) serta anaknya yang masih SD bernama Silvi.
Anak gadisnya bernama Selvi yang masih SD juga terus menangis di dalam rumah, memanggil-manggil nama ibunya.
Tangisan gadis kecil ini membuat orang yang mendengarnya ikut menitikkan air mata karena tak tega.
Sejumlah tetangga dan kerabat terlihat berusaha menenangkan gadis tersebut.

Seorang bidan yang berada dekat dengan rumah korban mengaku sempat dipanggil keluarga korban untuk melihat kondisi Erna.
"Saya tadi baru pulang dari kerja, terus saya dipanggil oleh abang ipar korban," ungkap wanita yang tidak mau disebutkan namanya itu.