Pembunuhan di Selatpanjang Masih Misteri. Sebelum Ditikam di Leher, Erna Sempat Melawan
Melihat Erna bersimbah darah di dapur, Ali Amran langsung lari ke luar rumah menuju warung kopi Saudara Duan untuk memberitahukan kepada warga
Bidan itu terkejut karena melihat korban tergeletak tak berdaya di lantai dapur bersimbah darah.
"Saya terkejut, tidak menyangka kalau Erna begitu keadaannya," ujarnya.
Bidan itu mengatakan bahwa korban sudah tidak bernyawa saat ia mengecek denyut nadi di tangan korban.
"Tangannya sudah dingin, tapi wajahnya tertutupi. Saya sampai bertanya-tanya Erna kenapa," ungkapnya.
Namun seluruh keluarga tidak ada yang tahu.
"Kakak tidak tahu siapa yang pertamakali jumpa. Kakak dipanggil oleh abang ipar korban untuk memeriksa dan memastikan kondisi korban pada jam 12:00 WIB. Di situ sudah ada suami dan tetangga yang lain. Waktu kakak meraba denyut nadinya, tangannya sudah sejuk, lantai dekat dengan korban penuh dengan darah," ujarnya.
jajaran Polres meranti langsung datang ke lokasi, mensterilkan serta melakukan olah TKP, kemudian membawa jasad korban ke RSUD Meranti.
Masih misteri
Sampai hari ini pihak Polres Meranti terus mendalami kasus ini dengan mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi.
Tidak ada seorang pun keluarga korban yang tahu tentang kekejaman itu, termasuk Saiful, suami korban, karena mereka seblumnya sama-sama berjualan di pasar.
Menurut warga sekitar, rumah petak dua warna kuning yang dihuni korban dan iparnya selalu kosong karena sepanjang hari dua keluarga ini berjualan di pasar
Menjelang siang, korban biasanya pulang ke rumah untuk memasak.
Polisi baru melakukan otopsi terhadap jenazah Erna Widyawati, Rabu (1/5/2019) siang, setelah mendatangkan Tim forensik Biddokkes Polda Riau.
Tim forensik berjumlah 10 orang yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Riau Kombespol dr. Adang Azhar, DFM, Sp. F.
Dari pantauan di sekitar Ruang Mayat RSUD Kepulauan Meranti, terlihat Kasat Reskrim Polres Kepulauan Meranti AKP Ario Damar, Kapolsek Tebingtinggi Iptu Aguslan, Kanit Tipiter Reskrim Polres Kepulauan Meranti AGD Simamora, Kepala Penunjang Medik RSUD Meranti, dr Aisyah Bee, dan beberapa kerabat serta keluarga korban.