Ular Piton Raksasa 7 Meter Kembali Hebohkan Sulteng. Bocah 7 Tahun Nyaris Jadi Santapan

Ular piton raksasa kembali membuat heboh Sulawesi Tenggara karena nyaris saja menerkam seorang bocah berusia 7 tahun di Kabupaten Muna, Kamis

Kompas.com
Ular Piton raksasa sepanjang 7 meter kembali gegerkan Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Nyaris menyantap bocah 7 tahun 

Piton juga membantu mengendalikan populasi babi hutan yang juga meresahkan masyarakat.

"Karena itu, perburuan liar babi hutan akan menganggu rantai makanan dan memaksa ular mencari mangsa yang lain," terangnya.

Menurut Amir, piton merupakan jenis ular yang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi.

"Selain berukuran panjang dan besar, kemampuan adaptasi ular ini sangat baik. Ular ini bisa bertahan hidup di tengah perkotaan dan memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus atau ayam," katanya.

"Biasanya ular hanya bisa diam untuk mencerna makananya dan butuh waktu sekitar 1 sampai 2 minggu, tergantung besar kecil mangsanya. Asam lambung di perut ular, kadar asamnya sangat kuat untuk mengurai makanan," katanya.

Jumlah populasi ular sanca batik di Indonesia masih terjaga, namun ada tiga jenis lainnya yang terancam punah. 

"Ada tiga jenis piton yang statusnya hewan dilindungi, yaitu python morulus atau sanca bodo yang ada di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Kemudian condropyhton viridis atau sanca hijau yang ada di Papua dan pyhton timorensis atau sanca timur yang ada di Nusa Tenggara Timur dan Pulau Timor," paparnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Anak Nyaris Tewas Digigit dan Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter
Penulis : Kontributor Baubau, Defriatno Neke

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved