Gigit Pipi dan Pelintir Tangan Korban, Simak 6 Fakta Bayi 3 Bulan Dibunuh Ayahnya Sendiri

Seorang pria berinisial MS tega membunuh bayinya yang baru berusia 3 bulan setelah sebelumnya dianiaya.

Wartakota
Ilustrasi 

Sedangkan pelaku datang kembali ke Puskesmas Kebon Jeruk untuk meminta surat kematian pada Selasa (30/4/2019).

Saat pelaku datang kedua kali ke Puskesmas Kebon Jeruk itulah pihak Puskesmas baru melaporkan kematian tak wajar KQS ke Mapolsek Kebon Jeruk bukan pada hari saat tewasnya korban.

"Jadi pas hari Sabtu itu korban setelah dibawa ke Puskesmas kemudian dibawa pulang oleh pelaku dan langsung dikuburkan," kata Irwandy.

Irwandy menuturkan pelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya pada Rabu (1/5/2019).

 

3. Kesaksian Siti

Istri MS sekaligus Ibunda dari KQS, Siti tak menyangka bahwa pelaku pembunuhan bayinya adalah suaminya sendiri yang notabebe ayah kandung korban.

Ditemui di rumahnya di Gang Bijaksana, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Siti menceritakan secara gamblang kejadian yang dialami keluarganya.

Siti menuturkan, sang anak berinisial KQS yang masih berusia tiga bulan tewas saat ditinggalnya berbelanja pasar pada Sabtu (27/4/2019).

Saat itu, sang anak ia tinggal bersama suami berisinisal MS (23) dan ibunda Siti yang tuna netra sehingga tak bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi di Sabtu pagi itu.

Siti mengatakan bahwa sang ibu memang sempat mendengar ada suara pukulan dari arah kamar anaknya.

"Pas saya pulang ke rumah, saya lihat keadaan anak saya udah terbaring lemas sama ada luka lebam di jidat dan luka gigitan di pipi. Sedangkan suami saya lagi tidur di samping anak saya," kata Siti, Jumat (3/5/2019).

Siti Khalifa, ibu korban yang juga istri dari pelaku pembunuhan bayi tiga bulan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Siti Khalifa, ibu korban yang juga istri dari pelaku pembunuhan bayi tiga bulan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Melihat sang anak sudah dipenuhi luka lebam, Siti dan suami pun membawanya ke Puskesmas Kebon Jeruk untuk diberikan pertolongan.

Namun sayang, nyawa sang buah hati tak dapat tertolong.

"Di situ suami ngurus surat kematian tapi nggak diproses karena ada kejanggalan dengan kematian anak saya. Tapi anak saya tetap dibawa pulang dan langsung dikubur," kata Siti.

4. Sempat curiga kepada suami

 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved