Ibu Korban Mutilasi: Vera Tak Ada Masalah dengan Orang Kecuali Pacarnya, Bengis, Suka Main Tangan
"Vera pernah cerita dengan saya, dirinya tidak mau lagi dengan DP, tetapi DP terus memaksanya. Ini karena DP sering kasar dan main tangan."
Pasalnya, si bungsu ini belum juga pulang ke rumah.
• Ibu Korban Mutilasi: Saya Harap Itu Bukan Vera. Saya Maunya Dia Masih Hidup Pulang ke Rumah
• Karcis “Parkir” di Jembatan I Barelang Tembus Rp10.000, Wali Kota dan Polisi Mana
• Gading Marten Unggah Foto Bareng Sophia Latjuba di Pesta Ultahnya, Begini Komentar Ariel Noah
"Akhirnya dicek oleh kakaknya Vera. Sampai di sana, orang toko bilang Vera sudah pulang dari jam setengah sebelas," ungkapnya.

Mengetahui menghilang, pihak keluarga sudah melakukan berbagai upaya guna menemukan keberadaan Vera.
Mulai dari bertanya pada teman-temannya bahkan juga sudah membuat laporan ke pihak kepolisian.
"Terkait kehilangan Vera, saat itu kami sudah lapor ke Polresta," katanya.
Suhartini berharap siapapun pelaku yang menghabisi nyawa anak (Vera-red) bisa mendapat hukuman setimpal.
"Anak saya meninggal dunia pelaku juga harus merasakan hal yang sama dan hukuman yang setimpal," harap Suhartini.
Sebelumnya, Polda Sumsel juga mengungkapkan dugaan bahwa DP terkait dengan kematian Vera.
"Dugaan awal kekasihnya. Dari informasi yang didapat dia masuk bersama seorang laki-laki dugaan kuat pacarnya di penginapan tersebut. Tapi kita masih selidiki dan cari betul infomasi yang akurat," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, Sabtu (11/5).
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini Jatanras Polda Sumsel sudah saling berkoordinasi dengan Polres Musi Banyuasin (Muba) untuk melakukan penyelidikan.
"Kita juga memperoleh data- data info dari Polres Muba. Kita juga sudah koordinasi terkait data yang didapat dari hotel tempat mereka menginap. Selanjutnya kita sudah menurukan jatarnas polda dan bekerjasaa sama dengan Polres Muba untuk melakukan penyelidikan," ungkapnya.
Suhartini (50) mengatakan, ia sempat tak ingin percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.
Ia baru yakin setelah ia melihat langsung kondisi fiisik mayat dan ada cicir-ciri fisik pada mayat tersebut yang menegaskan bahwa itu Vera. Terutama anting-anting dan bekas luka di tangan.
"Saya harapnya itu bukan anak Vera. Saya maunya dia masih hidup, sehat dan bisa kembali ke rumah dalam keadaan selamat,"ujar Tini dengan berurai air mata.
Namun kenyataan harus dihadapinya. Berdasarkan beberapa ciri-ciri yang ditemukan di tubuh jenazah. Semua itu menguatkan kenyataan bahwa jenazah tersebut adalah Vera.