Pimpinan Kelompok Massa dan Supir Bus yang Bawa 54 Orang dan Bom Molotov Diperiksa Polisi
Pimpinan rombongan dan supir bus elf yang membawa 54 orang bersama bom molotof masih menjalankan pemeriksaan. Untuk diketahui, mereka diamankan Polda
Luki juga menduga, rombongan tersebut hendak berangkat ke Jakarta untuk melakukan people power.
"Mereka akan rencana ke Jakarta, pimpinan rombongan sedang didalami, nanti silahkan dari minta ke Krimum," tandasnya.
Pengakuan Sopir
Wasil (27) sopir mini bus mengaku hanya menjadi sopir yang mengantarkan rombongan para santri dari sebuah pondok pesantren di kawasan Lenteng, Proppo, Pamekasan.
Saat ditanyai tujuan perjalanan para rombongan, Wasil menjawab, tujuan perjalanannya hanya sampai Bandara Juanda Surabaya.
"Tidak ke Jakarta, ini saya antara para santri mau ke Bandara Juanda," katanya pada awakmedia, di Halaman Gedung Reskrimum Polda Jatim, Senin (20/5/2019).
Setahu Wasil, rombongan santri minta diantar ke Bandara Juanda untuk menjemput kiai mereka.
"Enggak, enggak ke Jakarta tapi mau ke Juanda jemput Pak Kiai," lanjutnya.
Lagipula, Wasil menambahkan, mobil yang digunakannya mengantarkan para rombongan merupakan mobil sewaan.
Dan hanya disewa selama sehari saja, dengan tujuan perjalanan sebagaimana yang telah disebutkannya.
"Saya sopirnya ini mobil cuma sewa, disewa sehari," tandasnya.
Wasil mengaku tidak tahu mengenai benda menyerupai bom molotov di dalam mobilnya.
Selama perjalanan menuju dari pamekasan menuju Surabaya, ia tak mencium aroma menyengat apa-apa di dalam mobil.
"Saya gak tahu sama sekali, saya gak tahu ada barang itu," katanya seraya menggelengkan kepala di Halaman Parkir Direskrimum Polda Jatim, Senin (20/5/2019).
Dihadapan awakmedia, Wasil memegang keempat botol bersumbu yang diwadahi kantong kresek.
