AKSI 22 MEI
Hendak Mendompleng Aksi 22 Mei, Lima Terduga Teroris Tertangkap Setelah Kejar-Kejaran dengan Polisi
Mabes Polri sejak beberapa waktu lalu sudah mendeteksi kelompok provokator dan teroris dari luar daerah akan mendompleng dalam aksi 22 Mei
TRIBUNBATAM.id, BOGOR - Mabes Polri sejak beberapa waktu lalu sudah memperkirakan bahwa kelompok provokator dan teroris dari luar daerah akan mendompleng dalam aksi 22 Mei 2019.
Hal itu terbukti setelah polisi melakukan penyekatan dan mencegat peserta aksi dari luar daerah.
Peserta aksi dari luar daerah yang terpaksa harus berhadapan dengan aparat sebelum tiba di Jakarta.
• Rusuh Lagi, Kawasan Pertamburan Gelap Gulita. Warga Bantu Polisi Kejar Massa Perusuh
• Sebar Pesan Teror Bom pada Aksi 22 Mei, Guru PNS Ini Diperiksa Polisi
• Kerusuhan di Depan Kantor Bawaslu RI, Ketua MUI Batam Ajak Mayarakat Jaga Situasi Kondusif
Misalnya, rombongan peserta demo yang hendak ikut aksi 22 Mei di Jakarta dari kawasan Garut, Jawa Barat.
Dilansir Tribun Bogor, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dan terduga teroris yang menggunakan kendaraan itu.
Namun, polisi pun berhasil menghentikan rombongan terduga teroris itu disekitar tanjakan Malangbong, Kabupaten Garut pada Selasa (21/5/2019).
Dalam mobil tersebut, berisi lima orang terduga teroris yang saat ini telah berhasil diamankan petugas.
Seperti diketahui, belum lama ini juga Densus 88 melakukan penangkapan kepada sejumlah terduga teroris termasuk di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Petugas tengah menjaga kediaman rumah terduga teroris di kawasan Nanggewer
Mekara RT10/10 Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5) . (Wartakotalive.com/Adhy Kelana)
Terduga teroris yang berhasil ditangkap, diduga akan melakukan aksi pada tanggal 22 Mei di Jakarta.
Dua terduga teroris berinisial E alias Pak Jenggot (51) dan anak buahnya S (27) ditangkpa diwilayah Kabupaten Bogor dari jaringan Fikih Abu Hamsah.
Dua tersangka ini diamankan Densus 88 yang berpakaian preman pada Jumat (17/5/2019) di tempat berbeda, yakni di Cibinong dan Ciomas.
• Marinir Datang Temui Massa Untuk Negosiasi, Massa Perusuh Langsung Mundur dari Slipi
• Provokator Aksi Sudah Rencanakan Kerusuhan 22 Mei di Jakarta, Sasaran Utama Presiden Jokowi
• Kapolres Jakpus: Pak Ustadz, Bantu Kami Pak Ustadz. Kami Bertahan. Tolong Jangan Lakukan Ini
Awal pengungkapan
Terkait lima terduga teroris yang ditangkap di kawasan Garut, polisi awalnya curiga melihat satu unit mobil yang tiba-tiba putar arah ketika petugas tengah melakukan pengamanan jalur di Malangbong, Selasa (21/5/2019)
Berawal dari kecurigaan itu, polisi pun langsung mengejar mobil yang berusaha menghindari petugas itu.
"Ada mobil dari arah Tasikmalaya ke Garut putar balik lagi. Anggota curiga lalu mengejar mobil tersebut," ujar Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna, Selasa (21/5/2019) dikutip tribunnewsBogor,com dari Tribun jabar.
Penangkapan tersebut dilakukan tim dari Polres Garut, Brimob, dan Kodim 0611 Garut yang sedang menggelar operasi.
Anggota merasa curiga karena mobil tersebut tak mau menghampiri petugas.
Sempat terjadi kejar-kejaran antara kendaraan petugas dan mobil yang berisi rombongan terduga teroris.
"Kami berhasil mengejar mobil tersebut. Lalu bisa diamankan di sekitar tanjakan Malangbong arah Gentong," katanya.
Petugas lalu memeriksa para penumpang dan memeriksa isi di dalam mobil.
Hasil pemeriksaan, kelima orang tersebut merupakan jaringan teroris yang bergerak dari Ciamis.
Menurutnya, mereka (terduga teroris) akan bergerak menuju ke Jakarta untuk ikut aksi 22 mei.
"Tujuannya mau ke Jakarta. Mereka mau ikut aksi tanggal 22 Mei," ucapnya.
Budi mengaku belum bisa memberi keterangan lebih lanjut terkait penanganan kelima terduga teroris itu.
Menurutnya, saat ini kelima terduga teroris itu telah dibawa aparat gabungan untuk diperiksa.
Diberitakan sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, bahwa ISIS secara internasional sudah memerintahkan untuk melakukan serangkaian aksi teror.
Terlebih bulan Ramadhan menjadi momen khusus bagi mereka.
Di Indonesia, lanjut dia, ada dua yang menjadi target yaitu sasaran thogut yakni kepolisian yang bisa dilakukan kapan saja dan sasaran aksi tanggal 22 mei di depan KPU RI.
"Bulan puasa merupakan suatu momentum bagi mereka untuk melakukan jihadnya, amaliahnya. Pas bulan puasa ini kebetulan ada momentum besar, momentum nasional, yaitu tanggal 22 Mei akan diumumkan secara nasional hasil penghitungan suara," kata Dedi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5/2019).
"Momentum itu dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok terorisme untuk menunjukan eksistensinya di internasional bahwa mereka itu ada, mereka itu masih eksis,"
Jenderal bintang satu ini juga mengatakan Densus 88 sejak Januari 2019 sudah menangkap 70 terduga teroris termasuk penangkapan dua terduga teroris di Bogor.
Bahkan selama bulan Mei 2019 ini, kata Dedi, Densus berhasil mengamankan 31 orang tersangka teroris.
"Sampai saat ini berarti sudah 31 ya, selama bulan Mei 2019, 31 teroris. Tambah dua (tersangka) ini dari bulan Januari (2019) sudah sampai 70 tersangka teroris yang diamankan, terakhir yang 2 ini," kata Dedi dalam jumpa pers di Cibinong, Sabtu (18/5/2019).
Ia menjelaskan bahwa dari 70 tersangka teroris ini 8 tersangka diantaranya melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
"8 diantaranya dilakukan penegakan hukum karena melakukan perlawanan, meninggal dunia," ungkapnya.
