Polisi Punya Rekaman Pertemuan yang Rencanakan Kerusuhan di Jakarta, Ini Kata Polisi
Kerusuhan 22 Mei di Jakarta menjadi perhatian kusus warga Indonesia. Kerusuhan 22 Mei di Jakarta juga mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan ra
TRIBUNBATAM.id - Kerusuhan 22 Mei di Jakarta menjadi perhatian kusus warga Indonesia.
Kerusuhan 22 Mei di Jakarta juga mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka.
Selain menangkap para pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam dari busur panah hingga bom molotov dari Kerusuhan 22 Mei di Jakarta.
Polisi menemukan barang bukti berupa rekaman pertemuan yang menunjukkan perencanaan aksi kerusuhan di wilayah Jakarta pada 21-22 Mei.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pertemuan itu dilakukan di Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
• Asap Hitam Membumbung Tinggi, Kericuhan Aksi Massa di Depan Gedung Bawaslu Mencekam
• Selain Tangkap 257 Tersangka, Polisi Juga Amankan Senjata Berupa Busur Panah, Celurit dan Molotov
"Para tersangka (kerusuhan) ini berasal dari luar Jakarta, beberapa dari Jawa Barat. Mereka kemudian datang ke (masjid) Sunda Kelapa, kemudian bertemu dengan beberapa orang di sana. Ini ada barang bukti, ada rekamannya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Argo menjelaskan, pertemuan yang terekam itu menunjukkan rencana penyerangan ke asrama polisi di Petamburan.
"(Mereka) merencanakan dan menyerang asrama polisi di Petamburan. Jadi, sudah disetting untuk melakukan penyerangan ke asrama polisi," ujarnya.
Saat ini, polisi masih mendalami dan mencari seseorang yang menyediakan uang operasional untuk merencanakan aksi kerusuhan tersebut.
Hingga Rabu malam, Polda Metro Jaya mengamankan 257 tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di tiga tempat kejadian perkara (TKP) di Jakarta, yakni gedung Bawaslu RI, wilayah Petamburan, dan wilayah Gambir.
"Jumlah (orang yang ditangkap) masih bisa bertambah," ungkap Argo. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya bom molotov, senjata tajam berupa parang dan belati, uang tunai senilai Rp 5 juta, batu, dan telepon genggam.
Amankan Senjata Tajam
Selain mengamankan pelaku kerusuhan, Polisi juga mengamankan beberapa senjata tajam dari tangan para tersangka yang ditangkap.
Diantaranya Busur Panah, Bom Molotov, Celurit hingga uang yang berisi didalam Amplop.
Polda Metro Jaya mengamankan busur panah, celurit, bom molotov hingga amplop berisi uang dari perusuh di Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, para perusuh ini yang melakukan perusakan di Asrama Brimob, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat.
• Violin Master Class Resital UVERS, Hadirkan Kolaborasi Pemusik, Pelukis dan Penari
• Polisi Amankan Ambulans Milik Partai Gerindra Berisi Batu. Ini Tanggapan Petinggi Gerindra
Selain itu, mereka juga membakar mobil yang terparkir di area Asrama Brimob, Rabu dini hari.
"Dari Petamburan kami amankan celurit, busur panah, bom molotov. Di petamburan juga ada amplop berisi uang Rp 200.000-500.000 dan ada nama-namanya. Ada uang Rp 5 juta untuk operasional," kata Argo dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu malam.
Para pelaku kerusuhan dikenakan Pasal 170 KUHP, Pasal 212, 214, 217, 218, dan 187 KUHP tentang Pembakaran.
"Ini sudah ada yang setting karena ditemukan amplop berisi uang dan perusuh berasal dari luar Jakarta merencanakan menyerang Asrama Polri," ujarnya.
Polisi Tetapkan 257 Tersangka
Polisi Menangkap sebanyak 257 orang terakait kerusuhan yang terjadi di Jakarta.
Mereka ditangkap diduga karena menjadi Provokator dalam aksi tersbeut.
Polda Metro Jaya menangkap 257 tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di tiga tempat kejadian perkara (TKP) di Jakarta.
"Berkaitan dengan kegiatan unjuk rasa tanggal 21 dan 22 Mei yang TKP-nya ada tiga yakni gedung Bawaslu, wilayah Petamburan, dan Gambir. Dari ketiga TKP itu, ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019).
Secara rinci, Argo menjelaskan, pihaknya mengamankan 72 tersangka terduga provokator yang melakukan unjuk rasa hingga terjadi kerusuhan di depan gedung Bawaslu RI.
• Hindari Kekerasan Fisik, Ini Pesan Prabowo Subianto ke Pendukungnya
• Wiranto Sebut Pemerintah Sudah Tahu Siapa Dalang Kerusuhan Aksi 22 Mei di Jakarta
• Korban Ricuh Berjatuhan, Prabowo Subianto Ingatkan TNI Polri, Senjata dan Seragam Mereka dari Rakyat
Untuk kerusuhan di wilayah Petamburan, polisi mengamankan 156 tersangka.
Sementara untuk kerusuhan di wilayah Gambir, polisi menangkap 29 tersangka.
"Jumlah (orang yang ditangkap) masih bisa bertambah," ujarnya.
Barang bukti yang diamankan diantaranya bom molotov, senjata tajam berupa parang dan belati, uang tunai Rp 5 juta, batu, dan telepon genggam.
Adapun, massa pendukung Prabowo-Sandiaga masih berkumpul di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, hingga Rabu sore.
• Besok Masak Apa? Bubur Ayam Jagung Bisa Jadi Sarapan Sehat dan Praktis
• Rusuh di Papua. Massa Serang Kantor Polsek dan Bakar Dua Ruko
• Ajak Masyarakat Ikut Berbagi Ke Dhuafa, BNI Syariah Salurkan Bantuan dan Bingkisan Sembako ke Warga
• Persela Vs Persipura Jayapura - Berikut Susunan Pemain 2 Tim, Aji Santoso Turunkan 3 Pemain Asingnya
Mereka memprotes hasil rekapitulasi suara Pilpres yang dilakukan KPU.
Dalam aksi Selasa (21/5/2019) kemarin, unjuk rasa juga berakhir kerusuhan hingga Rabu sore, di beberapa lokasi di Jakarta seperti Tanah Abang dan Slipi.
Menurut kepolisian, para pelaku kerusuhan adalah kelompok lain yang diduga bayaran.
Polri menduga kerusuhan sudah direncanakan.
Aparat kepolisian juga selalu berjaga di objek vital seperti gedung KPU, Bawaslu, dan pusat keramaian untuk mengamankan situasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Kantongi Rekaman Pertemuan yang Rancang Kerusuhan di Jakarta", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/22/21112851/polisi-kantongi-rekaman-pertemuan-yang-rancang-kerusuhan-di-jakarta.